Liputan6.com, Jakarta Kuret atau kuretase (dikuret) bukan sebuah kata asing di telinga para perempuan Indonesia. Mereka mengenal prosedur ini sebagai tindakan pembersihan rahim sesudah mengalami keguguran agar bisa diisi oleh janin yang baru.
Definisi yang sama disampaikan juga oleh Spesialis Kebidanan dan Kandungan Rumah Sakit Ibu dan Anak Hermina, dr Ifzal Asril, "Kuretase merupakan sebuah tindakan membersihkan rongga rahim dari jaringan sisa kehamilan."
Baca Juga
Apakah Jalan Kaki Bisa Menghilangkan Lemak Perut? Coba Pola 6-6-6 dan Rasakan 7 Keuntungannya
5 Cara Mengonsumsi Alpukat untuk Menurunkan Kolesterol dan Mendapatkan 3 Manfaat untuk Jantung Anda
Hasil Piala AFF 2024 Timnas Indonesia vs Filipina: Dihukum Kartu Merah dan Penalti, Garuda Gagal ke Semifinal
Pengertian yang lain, kuretase bisa untuk menggambarkan sebuah prosedur guna mengambil jaringan sample untuk dilakukan pemeriksaan patologi anatomi.
Advertisement
Lebih mudah lagi, seperti yang dijelaskan Spesialis Kebidanan dan Kandungan dari Rumah Sakit Brawijaya, dr Ali Sungkar bahwa kuretase bahasa lain dari dikeruk. Tidak hanya pada perempuan yang baru saja keguguran, setelah melahirkan pun tidak menutup kemungkinan untuk di-kuret.
Â
Kuret Berarti Dikeruk
Kuretase berarti mengeruk atau membersihkan dinding rahim. Untuk yang sehabis melahirkan, kuretase adalah tindakan mengeruk sisa-sisa plasenta. Selain dikeruk, kuretase bisa menggunakan alat suction atau disedot.
"Kuretase ini untuk mengeluarkan hasil konsepsi sebenarnya."
Â
Advertisement
Kapan Harus Hamil Lagi Setelah Kuret?
Lantas, wanita harus menunggu berapa lama untuk bisa kembali hamil setelah kuretase?
"Biasanya tiga bulan intervalnya, supaya dinding rahimnya sembuh dulu," kata dr Ifzal Asril.
Akan tetapi bukan berarti pasangan suami istri tidak boleh berhubungan intim. "Boleh saja, yang penting jangan hamil dulu. Tunda. Berhubungan seks pakai kondom saja."
Â
Tunggu Tiga Bulan Setelah Kuret Baru Hamil Lagi?
Mengapa harus menunggu selama tiga bulan? Dr Ifzal menganalogikannya dengan panen padi.Â
Menurut dia, sawah tidak bisa langsung ditanami padi yang baru sesudah panen. Harus dibajak dulu agar tanah gembur kembali. Baru setelah dirasa gembur, petani kembali menanami padi yang baru.Â
"Kalau pada rahim, dinding rahim dan jaringannya jadi sembuh dulu."
Sedangkan menurut Ali Sungkar, kapan saja perempuan yang habis kuretase itu mau hamil, silakan saja. Selama siklusnya sudah kembali.
"Selama dinyatakan bersih dan sudah balik siklusnya, enggak masalah. Bisa hamil lagi satu siklus atau dua siklus."
Advertisement