Salah Isi Infus, Wanita Rusia Dimumikan Hidup-Hidup

Sebuah kejadian mengerikan harus dialami seorang wanita di Rusia. Pasalnya, dokter salah memasukkan cairan infus yang harusnya berisi saline dengan formalin.

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 09 Apr 2018, 11:30 WIB
Diterbitkan 09 Apr 2018, 11:30 WIB
Dokter Pria
Seorang wanita di Rusia harus mengalami proses pembalseman hidup-hidup karena dokter salah memasukkan formalin dalam cairan infus. (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Seorang wanita dimumikan hidup-hidup dalam sebuah kesalahan operasi. Dokter tanpa sadar memasukkan infus berisi formaldehida atau formalin.

Dilansir dari New York Post pada Senin (9/4/2018), Ekaterina Fedyaeva dari Rusia, meninggal karena kesalahan medis di mana pembuluh darahnya dipompa dengan bahan kimia, yang biasanya digunakan untuk mencegah pembusukan mayat. Padahal, seharusnya dokter memasukkan saline atau cairan garam.

"Ini murni pembunuhan," kata ibu wanita 27 tahun itu, Galina Baryshnikova menurut UK Sun. Menurut ibunya, zat itu mengikis tubuhnya dari dalam.

Fedyaeva menjalani operasi rutin di sebuah rumah sakit di Ulyanovsk bulan lalu, ketika dokter memasukkan formalin dalam tubuhnya. 

Dia menderita kejang dua hari sebelum jatuh koma, lalu dilarikan ke rumah sakit di Moskow.

"Kakinya bergerak, dia mengalami kejang-kejang. Seluruh tubuhnya gemetar," kata Baryshnikova.

"Aku memakaikan dia kaus kaki, lalu selimut, tapi dia terus menggigil. Aku bahkan tidak bisa menggambarkannya," tambah sang ibu.

Fedyaeva akhirnya menggunakan mesin pendukung kehidupan, namun meninggal karena gagal jantung dan paru-paru.

 

Simak juga video menarik berikut ini:

 

Dokter Tidak Melakukan Apa-Apa

Ilustrasi Tulisan Tangan Dokter dan Dokter
Seorang wanita di Rusia harus mengalami proses pembalseman hidup-hidup karena dokter salah memasukkan formalin dalam cairan infus. (Ilustrasi/iStockphoto)

Menurut sang ibu, dokter sesungguhnya tahu ada hal yang salah, namun mereka menolak membantunya.

"Orang-orang yang melakukan operasi tahu bahwa mereka memasukkan sesuatu yang salah. Mereka harusnya mengambil tindakan darurat, tapi tidak melakukan apa-apa."

Baryshnikova memohon kepada dokter untuk membantu putri satu-satunya. Saat itu, petugas medis tersebut memberitahu bahwa yang dimasukkan dalam tubuhnya bukanlah saline namun formalin.

Penyelidikan kasus tersebut sedang berlangsung. Walaupun begitu, nama rumah sakit tempat kejadian tersebut masih belum dibuka ke publik.

Operasi yang saat itu dilakukan Fedyaeva juga belum diketahui tujuannya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya