3 Kendala Utama Pelaksanaan UNBK 2018 SMA/MA

Ada kendala utama dalam pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer 2018 (UNBK 2018) SMA/MA, yang sedang berlangsung saat ini.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 10 Apr 2018, 17:30 WIB
Diterbitkan 10 Apr 2018, 17:30 WIB
Hari Pertama Siswa SMA Tempuh UNBK
Seorang siswi SMA 12 Cilenggang melihat kartu pesertanya saat mengikuti UNBK di Serpong, Senin (9/4). UNBK sekolah menengah atas (SMA) dan madrasah aliyah (MA) berlangsung dari 9-12 April 2018. (Merdeka.com/Arie Basuki)

Liputan6.com, Jakarta Gangguan teknis pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer 2018 (UNBK 2018) di Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Madrasah Aliyah (MA) terjadi di beberapa daerah di Indonesia. Salah satu kendala UNBK 2018 SMA/MA yang terjadi di Nusa Tenggara Barat.

Dari data yang dihimpun Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI), ada sepuluh SMA/MA yang mengalami gangguan teknis. Gangguan teknis tersebut di antaranya kendala koneksi server PC sekolah dengan server UNBK pusat, server rusak, dan mati listrik.

Tak ayal, pelaksanaan UNBK 2018 SMA/MA yang berlangsung 9-12 April 2018 ini baru bisa dimulai siang hari, bahkan siswa satu sekolah pun ada yang harus mengulang ujian di hari tersebut.

Sebagaimana rilis yang diterima Health Liputan6.com, ditulis Selasa (10/4/2018), Sekjen FSGI Heru Purnomo dan tim, menyimpulkan kendala utama UNBK 2018 SMA/MA.

Pertama, sekolah tidak punya komputer yang cukup sehingga harus meminjam. Adanya peminjaman komputer membuat persiapan ujian tidak maksimal. Persiapan UNBK 2018 dinilai mendadak. Siswa tidak bisa memulai ujian dengan tepat waktu.

 

 

Simak video menarik berikut ini:

Tidak punya jaringan internet memadai

Ilustrasi Server
Jaringan internet tidak memadai. (iStockPhoto)

Kedua, sekolah tidak punya jaringan internet yang cukup untuk autopatching (sinkronisasi server PC sekolah dengan server UNBK 2018) program UNBK 2018. Akibatnya, server tidak berjalan. Perbaikan pun butuh waktu lama.

Kondisi tersebut terjadi di SMAN 1 Labuhan Badas (Pulau Medang). Masalah autopatching berlangsung sekitar empat jam. Server pun baru bisa terkoneksi pukul 11.00 WITA.

Kualitas proktor yang minim

Ilustrasi Server
Proktor kurang ahli menangani. (iStockPhoto)

Ketiga, sekolah tidak punya proktor (orang yang bertanggungjawab mengendalikan server) yang mampu menjalankan program UNBK 2018 dengan baik. Hal ini berujung penanganan gangguan teknis memakan waktu lama.

Seperti kondisi MA Al-Maarif Sukaraja, Mujur-Praya Timur, Lombok Tengah. Proktor tidak mampu menangani masalah server dan baru meminta bantuan kepada tim dari pusat pada sore hari. Server baru tersinkron pada pukul 18.00 WITA. Seluruh siswa akhirnya harus ikut ujian susulan untuk UNBK hari pertama.

FSGI menduga kuat, berbagai kendala teknis yang dihadapi sekolah di Indonesia secara garis besar terfokus pada kendala utama di atas. Meski begitu, sekolah yang melapor ke posko FSGI hanya beberapa daerah saja.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya