Liputan6.com, Alabama, Amerika Serikat Rubia Ferreira (42) dan Tyler Campbell (24) memutuskan mengikat janji suci pernikahan bersama dengan bayi mereka yang lahir prematur. Kelahiran bayi pun tak terduga dikarenakan Ferreira mengalami kondisi parah.
Dokter di University of Alabama Birmingham (UAB) mendiagnosis ia dengan sindrom HELLP (haemolysis, elevated liver enzymes, low platelet count). Hal itu bermula saat Ferreira merasakan sakit perut usai mengunjungi kampung tunangannya di Jasper, Alabama, Amerika serikat,
Advertisement
Baca Juga
Kondisi langka itu biasanya berkembang sebelum minggu ke-37 kehamilan. HELLP dapat menyebabkan kejang, penglihatan kabur, dan tekanan darah tinggi. Ini karena organ-organ ibu hamil berhenti bekerja dengan baik. Dokter menyimpulkan, ia membutuhkan operasi caesar (C-section) darurat untuk menyelamatkan nyawa dirinya dan bayinya.
“Aku gugup, tapi dia jauh lebih gugup daripada aku. Jadi, aku berusaha tetap tenang agar membuatnya merasa lebih baik,” kata Campbell kepada People, Senin (23/4/2018) tatkala menerima kabar mengejutkan itu awal November tahun lalu.
Ferreira melahirkan Kaelin Maria melalui operasi caesar pada 8 November 2017. Bayi prematur berjenis kelamin perempuan itu lahir di usia kehamilan 24 minggu.
Dokter mengharapkan Kaelin tetap dirawat di UAB NICU selama beberapa bulan sampai tubuhnya pulih dan siap untuk pulang.
Simak video menarik berikut ini:
Resepsi pernikahan ditunda
Kelahiran bayi perempuan Ferreira dan Campbell yang tak terduga berarti rencana pasangan untuk menggelar resepsi pernikahan di tepi pantai Okinawa, Jepang, akan ditunda. Lokasi tersebut punya arti penting. Itu adalah lokasi keduanya pertama kali bertemu.
Ide pasangan menikah di rumah sakit berawal dari Ferreira menemukan video di Facebook, yang menunjukkan ada pasangan lain menikah di rumah sakit. Ia pikir, ide itu akan menjadi alternatif yang hebat.
"Pernikahan terjadi sekitar dua minggu sebelum Hari Valentine. Dia pikir itu akan sempurna. Apalagi menyangkut hari pernikahan kami," ujar Campbell.
Setelah banyak perencanaan pernikahan oleh perawat dan staf rumah sakit, pasangan itu menikah dipimpin seorang kapelan rumah sakit di NICU pada 14 Februari 2018, tepat di samping Kaelin, yang kini berusia 5 bulan.
“Aku benar-benar gugup! Setiap perawat di rumah sakit sedang memerhatikanku. Aku hanya berdiri di sana!” tambah Campbell sambil tertawa. “Tapi saat masuk ke momen ikat janji suci. Jadi, tidak khawatir lagi soal siapa yang ada di sekitarku. Ya, ini luar biasa.”
Advertisement
Penyakit paru-paru kronis
Pada 16 April 2018, Kaelin masih belum pulih di NICU dengan hipertensi pulmonal, yang disebabkan displasia bronkopulmoner (BPD)--penyakit paru-paru kronis yang ditemukan pada bayi prematur.
"Dia sekarang dibius. Kata dokter, ia harus tetap tidur," kata Campbell. "Dia sudah seperti ini selama tiga hari."
Kaelin diperkirakan akan dirawat di rumah sakit selama 5-6 bulan lagi.
"Semua perawat yang merawat Kaelin ada di sana, dokter juga perawat," kata Campbell. “Bahkan ada juga yang menangis."