RSHS Bentuk Tim Khusus untuk Tangani Bayi Kembar Siam Asal Subang

Menurut ketua tim dokter penanganan bayi kembar siam dempet di bawah perut RSHS, Dadang Sjarief Hidajat, tim khusus itu akan bekerja setelah bayi kembar siam menjalani serangkaian pemeriksaan.

oleh Arie Nugraha diperbarui 23 Apr 2018, 07:00 WIB
Diterbitkan 23 Apr 2018, 07:00 WIB
Kembar Siam Subang
Ketua tim dokter penanganan bayi kembar asal Subang, Jawa Barat, Dadang Sjarief Hidajat, bersama petugas ruangan Anturium RSHS, memeriksa bayi kembar asal Subang yang memiliki satu anus dan kelamin. (Foto: Dadang Sjarief Hidajat)

Liputan6.com, Jakarta Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung menyatakan akan membentuk tim khusus untuk menangani bayi kembar siam dempet di bawah perut asal Subang, Jawa Barat. Tim khusus itu terdiri dari dokter spesialis bedah anak, bedah vaskular, dan digestif.

Menurut ketua tim dokter penanganan bayi kembar siam dempet di bawah perut RSHS, Dadang Sjarief Hidajat, tim khusus itu akan bekerja setelah bayi kembar siam menjalani serangkaian pemeriksaan.

Rangkaian pemeriksaan yang harus dijalani bayi kembar siam dempet ini antara lain pemeriksaan kondisi organ dalam tubuh dengan menggunakan Computerized Tomography Scan (CT Scan) dan Magnetic Resonance Imaging (MRI), usai pemeriksaan USG. Dadang Sjarief Hidajat menjelaskan pemeriksaan dengan cara pencitraan secara lengkap diperlukan untuk mengetahui organ tubuh yang bersatu.

"Masih memerlukan pencitraan tepat, mudah-mudahan dalam seminggu ini bisa semuanya terlaksana sehingga dokter bedah bisa membentuk satu tim," kata Dadang Sjarief Hidajat di Bandung, Minggu (22/4/2018).

Untuk sementara ini, kata Dadang Sjarief Hidajat, pemeriksaan intensif bayi kembar siam dempet di bawah perut asal Subang masih ditangani oleh dokter spesialis bedah anak. Dadang Sjarief Hidajat mengatakan, berdasarkan pemeriksaan dokter spesialis bedah anak, syarat lain yang belum terpenuhi untuk tindakan selajutnya adalah berat badan masing-masing bayi.

Saat ini, total berat badan bayi kembar siam dempet di bawah perut tersebut 4,1 kilogram. Sedangkan syarat untuk dilakukan tindakan medis ke tingkat lebih tinggi yaitu 5 kilogram.

"Dalam arti masing-masing memiliki berat badan 2,5 kilogram baru bisa diambil tindakan selanjutnya," ujar Sjarief. 

 

Saksikan juga video berikut ini:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

USG Bayi kembar siam asal Subang, Jabar
USG bayi kembar siam asal Subang menunjukkan keduanya memiliki organ yang normal. (Liputan6.com/Arie Nugraha)

Kembar Siam Tiba di RSHS Bandung

Kembar siam
Bayi kembar siam asal Karanganyar, Kabupaten Subang, Jawa Barat yang memiliki satu anus dan kelamin itu tiba di Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Hasan Sadikin (IGD RSHS) hari Jumat, 13 April 2018.

Ini bukanlah kali pertama RSUP Hasan Sadikin Bandung merawat bayi kembar siam. Sebelumnya, RSUP Hasan Sadikin pernah menangani bayi kembar siam yang menyatu di bagian dada dan perut serta dempet perut dengan tiga kaki.

Bayi kembar siam asal Karanganyar, Kabupaten Subang, Jawa Barat yang memiliki satu anus dan kelamin itu tiba di Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Hasan Sadikin (IGD RSHS) hari Jumat, 13 April 2018, pukul 01.41 WIB.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya