Liputan6.com, Jakarta Berat badan lahir rendah (BBLR) kerap menjadi kondisi yang menyertai bayi prematur.
Bayi prematur adalah bayi yang lahir sebelum usia kehamilan mencapai 37 minggu. Sementara, bayi dengan BBLR adalah bayi yang memiliki berat badan kurang dari 2.500 gram saat lahir. Ini dapat meningkatkan risiko gangguan kesehatan jangka pendek dan jangka panjang.
“Bayi dianggap prematur jika lahir sebelum usia kehamilan mencapai 37 minggu. Sebaliknya, bayi yang lahir setelah 37 minggu tapi memiliki berat badan kurang dari 2.500 gram dianggap sebagai bayi dengan BBLR,” tulis dokter spesialis anak RS EMC Pekayon, Mas Wishnuwardhana Widjanarko mengutip laman EMC, Rabu (19/3/2025).
Advertisement
Mas menambahkan, kondisi ini sering terjadi karena berbagai faktor, seperti kelahiran yang dipercepat atau gangguan pertumbuhan di dalam rahim. Penanganan yang tepat dan segera sangat penting untuk mendukung tumbuh kembang mereka.
Pasalnya, bayi prematur dengan BBLR rentan terhadap berbagai masalah kesehatan, termasuk gangguan pernapasan, masalah pencernaan, ketidakmampuan mengatur suhu tubuh, dan infeksi.
Oleh karena itu, mereka membutuhkan penanganan khusus di rumah sakit dengan fasilitas neonatal yang memadai.
Bayi prematur dengan BBLR memiliki tubuh yang lebih rentan terhadap gangguan kesehatan karena organ-organ tubuh mereka belum sepenuhnya berkembang. Beberapa masalah kesehatan yang sering dialami bayi prematur dan dengan BBLR meliputi:
Gangguan Pernapasan
Bayi prematur sering kali mengalami masalah pernapasan karena paru-paru mereka belum sepenuhnya berkembang. Sindrom gangguan pernapasan (RDS) adalah kondisi umum pada bayi prematur yang membutuhkan penanganan khusus, seperti penggunaan ventilator atau pemberian surfaktan untuk membantu paru-paru berfungsi.
Kekurangan Termoregulasi
Bayi dengan BBLR sering mengalami kesulitan mengatur suhu tubuh mereka, karena jumlah lemak tubuh mereka yang rendah.
Oleh karena itu, mereka memerlukan lingkungan yang hangat dan terkontrol untuk mencegah hipotermia.
Infeksi
Sistem kekebalan tubuh bayi prematur belum berkembang sempurna, membuat mereka lebih rentan terhadap infeksi.
Gangguan Nutrisi
Bayi dengan BBLR mungkin kesulitan menyusu atau memperoleh asupan nutrisi yang cukup untuk mendukung pertumbuhannya.
Masalah Jangka Panjang
Beberapa bayi prematur dan BBLR dapat mengalami gangguan perkembangan atau masalah kognitif seiring berjalannya waktu. Oleh karena itu, pemantauan lanjutan sangat penting.
Advertisement
Bagaimana Penanganan Bayi Prematur dengan BBLR?
Mas pun menjelaskan langkah-langkah penanganan bayi prematur dengan BBLR sebagai berikut:
Perawatan Intensif di NICU
Bayi prematur dan dengan BBLR umumnya dirawat di Neonatal Intensive Care Unit (NICU), di mana mereka bisa mendapatkan perhatian medis yang intensif.
Di NICU, bayi akan dimonitor secara ketat, terutama untuk memastikan fungsi pernapasan, suhu tubuh, dan asupan nutrisi yang memadai.
Pemberian Ventilasi dan Surfactan
Bayi prematur sering mengalami gangguan pernapasan karena paru-paru mereka belum berkembang dengan baik.
Mas bersama tim medis lainnya akan memutuskan apakah bayi membutuhkan ventilasi mekanik atau pemberian surfaktan untuk membantu paru-paru mereka bekerja lebih baik dan mencegah sindrom gangguan pernapasan (RDS).
Pemantauan Gizi dan Nutrisi
Bayi dengan BBLR membutuhkan nutrisi yang lebih hati-hati dan terkontrol. Dokter akan merancang rencana pemberian nutrisi untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan bayi, baik melalui ASI eksklusif maupun susu formula khusus yang mengandung lebih banyak kalori dan nutrisi penting.
Kontrol Suhu Tubuh yang Optimal
Karena bayi prematur dengan BBLR kesulitan mengatur suhu tubuh, mereka akan ditempatkan di inkubator atau menggunakan alat bantu lainnya untuk menjaga suhu tubuh tetap stabil. Ini juga membantu mengurangi risiko hipotermia, yang dapat memperburuk kondisi kesehatan mereka.
Pencegahan Infeksi dan Pemberian Obat-obatan
Sistem kekebalan tubuh bayi prematur belum sepenuhnya berkembang, sehingga mereka sangat rentan terhadap infeksi.
Dalam hal ini, dokter neonatologi akan memastikan bayi mendapat perawatan yang tepat untuk mencegah infeksi, termasuk pemberian antibiotik jika diperlukan. Bayi juga akan dipantau secara rutin untuk mendeteksi tanda-tanda infeksi.
Tindak Lanjut dan Rehabilitasi
Setelah fase awal perawatan, dokter akan melakukan pemantauan rutin terhadap perkembangan bayi prematur dan BBLR.
Ini termasuk pemeriksaan fisik dan perkembangan neurologis untuk memastikan tidak ada gangguan jangka panjang. Rehabilitasi dengan terapi fisik dan pemantauan tumbuh kembang bayi akan dilakukan secara bertahap.
“Penanganan yang cepat dan tepat untuk bayi prematur dengan berat badan lahir rendah sangat krusial untuk mencegah komplikasi jangka panjang. Deteksi dini dan pemantauan intensif di rumah sakit yang memiliki fasilitas neonatal yang lengkap sangat membantu memberikan perawatan terbaik untuk bayi yang membutuhkan perhatian khusus ini,” pungkas Mas.
Advertisement
