Orangtua, Ini Ciri-Ciri Anak Sensitif pada Makanan Tertentu

Sensitivitas pada makanan bisa dialami oleh sang buah hati. Tak hanya sakit perut, berikut adalah tanda-tanda tubuh anak Anda sensitif terhadap jenis makanan tertentu.

oleh Aretyo Jevon Perdana diperbarui 28 Apr 2018, 08:00 WIB
Diterbitkan 28 Apr 2018, 08:00 WIB
Batuk Anak
Batuk bisa jadi tanda sang buah hati sensitif terhadap makanan (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Setiap orangtua pasti menginginkan anaknya tumbuh sehat, termasuk menjaga pola makan sang buah hati. Namun demikian, beberapa kondisi menunjukkan anak memiliki pencernaan yang sensitif terhadap makanan tertentu.

Dilansir dari Reader Digest, Jumat (27/4/2018), tubuh sang buah hati bisa memberikan sinyal jika pencernaan mereka sensitif terhadap makanan. Berikut adalah lima tanda-tandanya.

1. Mual dan muntah

Ketika melihat sang buah hati terduduk lemas sambil memegangi perut, mungkin Anda akan mengamati gejala-gejala yang menyertainya, seperti mual dan muntah. Dalam kondisi seperti ini, Anda harus melihat pola makan sang buah hati, misalnya ketika mereka mengonsumsi telur atau susu saat sarapan, lalu merasa mual dan muntah.

Jika hal ini terus terjadi, sebaiknya Anda dapat mengonsultasikannya pada dokter. Hal ini karena bisa jadi pencernaan sang buah hati terlalu sensitif ketika dimasuki makanan tersebut.

2. Asma

Tanda ini umumnya ditunjukkan pada mereka yang sensitif terhadap makanan berbahan pengawet sulfit. Senyawa kimia ini dapat Anda temukan dalam keripik, buah kering, dan makanan yang dipanggang.

Ketika anak mulai sesak napas atau batuk, cobalah periksa kembali makanan yang dikonsumsinya. Jika mengalami hal tersebut, sebaiknya Anda segera memeriksakan buah hati ke dokter. Hal ini bisa jadi akan mengancam nyawa mereka jika dibiarkan.

 

Saksikan juga video berikut ini :

 

Anak mudah marah bisa jadi karena sensitif terhadap makanan

Ilustrasi Telinga Anak (iStockphoto)
Anak mudah marah, bisa jadi tubuhnya sensitif terhadap makanan (Ilustrasi/iStockphoto)

3. Masalah perilaku

Beberapa anak menunjukkan perilaku negatif setelah mengonsumsi makanan yang menyebabkan sensitivitas, seperti gluten, pewarna makanan, dan produk susu. Salah satu contohnya yaitu ketika sang buah hati mengonsumsi makanan mengandung pewarna buatan berwarna merah, mereka menjadi lebih mudah tersinggung dan agresif.

Hal ini bisa jadi karena tubuh sang buah hati berinteraksi terhadap bahan makanan buatan tersebut. Guna menguji teori Anda, cobalah berhenti memberikan makanan yang diberi pewarna buatan pada sang buah hati, dan menggantinya dengan makanan yang mengandung pewarna alami.

4. Diare dan sakit perut

Tanda paling umum yang ditunjukkan pada mereka yang sensitif terhadap makanan adalah gangguan pencernaan seperti diare dan sakit perut. Orangtua sering salah paham dan menganggap hal tersebut terjadi murni karena terserang penyakit. Oleh sebab itu, sebaiknya orang tua wajib memperhatikan pola makan sang buah hati.

Kasus yang paling umum terjadi adalah ketika bayi sensitif terhadap protein dalam susu. Gejala paling umum yang akan tampak yaitu feses berwarna hijau, berlendir, serta muncul darah. Bagi ibu menyusui, pemberian ASI dapat menjadi salah satu cara mencegah buah hati mengalami sensitif terhadap makanan.

5. Sakit kepala

Sensitivitas pada makanan bisa ditandai dengan sakit kepala pada anak. Hal ini sebagai respons dari peradangan yang dialami oleh tubuh mereka. Oleh sebab itu, penting bagi Anda sebagai orangtua untuk lebih memerhatikan makanan yang dapat menjadi penyebab potensial sensitivitas tersebut.

Seperti gejala lainnya, ketika orang tua berhasil menemukan hubungan antara pola makan dan timbulnya sakit kepala, sebaiknya segera periksakan anak ke dokter.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya