PMI Gandeng Tempat Ibadah untuk Antisipasi Kelangkaan Stok Darah

Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Bandung bekerja sama dengan gereja dan vihara menggelar donor darah.

oleh Arie Nugraha diperbarui 19 Mei 2018, 07:00 WIB
Diterbitkan 19 Mei 2018, 07:00 WIB
20160624-Stok-Darah-Jakarta-IA
Ilustrasi donor darah untuk memenuhi stok darah selama bulan Ramadan. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Bandung Mengantisipasi kelangkaan stok darah pada pekan ketiga di bulan puasa, Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Bandung bekerja sama dengan gereja dan vihara menggelar donor darah.

Kerja sama PMI Kota Bandung dengan tempat-tempat ibadah sudah berlangsung lama dan masuk dalam agenda tetap setiap tahunnya.

Kepala Bidang Pelayanan Unit Transfusi Darah (UTD) PMI Kota Bandung Wahyu Suryawidjadja mengatakan hari kedua bulan puasa tahun ini, stok darah mencapai 4.029 labu untuk berbagai jenis golongan.

Persediaan darah itu kata Wahyu, dianggap mencukupi untuk permintaan di Kota Bandung.

"Tapi karena PMI Kota Bandung merupakan PMI rujukan se-Jawa Barat, biasanya kalau untuk satu bulan untuk di 4.000 (labu) enggak cukup. Amannya sih di 5.000 labu, kemarin kita sudah ngebut ya mencari donor sebelum bulan Puasa dan kita dapatnya di 4.500 (labu) tapi sebenarnya tak terlalu jauhlah dari target," kata Wahyu di Kantor UTD PMI, Bandung, pada Jumat (18/5/2018).

 

 

Saksikan juga video menarik berikut:

Donor darah mulai 19 Mei 2018

PMI Kota Bandung  bekerja sama dengan gereja dan vihara menggelar donor darah. (Foto: Liputan6.com/Arie Nugraha)
PMI Kota Bandung bekerja sama dengan gereja dan vihara menggelar donor darah. (Foto: Liputan6.com/Arie Nugraha)

Pengambilan darah pendonor dari jemaat gereja dan vihara itu akan dimulai pada Sabtu, 19 Mei 2018 di siang hari. Namun, kata Wahyu, tidak menutup kemungkinan akan dilakukan pengambilan darah pada malam hari bagi jemaat muslim usai salat tarawih diberbagai mesjid.

Wahyu menjelaskan penurunan persediaan darah di PMI Kota Bandung setiap bulan puasa akibat tidak mau membatalkan ibadahnya saat mendonorkan darahnya. Hal itu disebabkan usai diambil darah, ujar Wahyu, kondisi kesehatan pendonor harus dikembalikan sediakala.

"Kalau sudah donor darah itu dampaknya badan terasa lemas dan pusing, itu yang utama. Untuk menghilangkan, caranya cuman satu yakni mengonsumsi makanan sebagai pemulihan. Sementara, pendonor darahnya sendiri tidak membatalkan puasa," ujar Wahyu.

Atas dasar tersebut, PMI Kota Bandung akan bersiaga 24 jam mulai hari Sabtu, 19 Mei 2018, untuk melayani pendonor yang hendak menyumbangkan darahnya di UTD bertepatan waktunya dengan jadwal buka puasa. Selain itu, PMI Bandung juga mengerahkan beberapa mobil unit donor darah ke masjid lokasi salat tarawih.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya