Penyebab Jerawat Tak Kunjung Sembuh pada Wanita

Ketidakseimbangan hormon pada wanita bisa memicu jerawat tak kunjung sembuh.

oleh Liputan6.com diperbarui 06 Jun 2018, 07:30 WIB
Diterbitkan 06 Jun 2018, 07:30 WIB
20151013-Ilustrasi Jerawat
Ilustrasi Jerawat Pada Wajah (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Bagi Anda wanita yang mengalami jerawat yang tak kunjung sembuh pasti kerap merasa kesal. Segala perawatan dan pengobatan mendasar sudah dilakukan, tapi jerawat tak kunjung mengempis.

Pada wanita, penyebab jerawat tak hanya terkait kebersihan area wajah saja. Ketidakseimbangan hormon bisa memicu jerawat meradang dan muncul dalam waktu yang lama.

Hormon yang menjadi dalang dari munculnya jerawat berlebih adalah androgen. Secara alami, perempuan memerlukan androgen untuk membentuk sel telur serta rambut.

"Kadar ideal androgen bagi wanita adalah satu persen. Jumlah yang berlebih itulah yang memicu produksi minyak pada wajah yang akhirnya menjadi jerawat," kata Steffy Aditya, dokter yang mendalami kecantikan dari NMW Skin Care di Bekasi Selatan beberapa waktu lalu.

 

 

Saksikan juga video menarik berikut:

Cara mengatasi

Segera Hadir, Inovasi Mutakhir untuk Tuntaskan Jerawat Anda
Kini impian wajah cantik terbebas dari jerawat sudah semakin dekat dengan kehadiran vaksin untuk tuntaskan jerawat yang membandel. (Foto: Istock)

Steffy mengatakan, kadar androgen yang tinggi biasanya ditandai dengan jumlah rambut yang berlebih pada tubuh, termasuk di area wajah seperti kumis. Pemilik wajah berminyak juga sebaiknya waspada, karena bisa jadi hormon ini berkembang dalam jumlah berlebih.

Kondisi hiperandrogen juga dapat diakibatkan oleh gangguan sistem reproduksi. "Sindrom Ovarium Polikistik (PCOS) mengindikasikan adanya gangguan pada ovarium. Inilah mengapa, hiperandrogen biasanya dialami oleh wanita yang memiliki siklus menstruasi yang tidak lancar," ungkap Steffy.

Wanita yang sudah melewati usia pubertas di atas 35 tahun sebaiknya waspada apabila jerawat tak kunjung sembuh. Bisa jadi masalahnya bukan ada di kulit, melainkan pada kelenjar adrenal. Mudah berjerawat ketika sedang stres juga sebaiknya diperhatikan, karena termasuk salah satu gejala hiperandrogen.

Pengobatan paling efektif adalah dengan mengonsumsi obat anti androgen yang bersifat oral. Beberapa dokter juga mengklaim bahwa pil kontrasepsi dapat memperbaiki siklus menstruasi dan mengurangi jerawat.

Sebaiknya langsung berkonsultasi dengan dokter kulit agar pengobatan lebih maksimal.

 

 

Penulis: Annisa Mutiara

Sumber: Dream.co.id

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya