Liputan6.com, Jakarta Sebagian bangunan rumah sakit mengalami kerusakan fisik akibat gempa Lombok. Namun, saat ini 5 RSUD di lokasi terdampak tetap melakukan pelayanan kepada korban gempa. Salah satunya di RSUD Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) yang sebagian bangunannya rusak.
Baca Juga
Advertisement
Demi menangani korban gempa Lombok, pelayanan di RSUD Provinsi Nusa Tenggara Barat harus menggunakan bagian luar rumah sakit untuk merawat pasien yang jumlahnya terus membludak. Kondisi serupa juga dialami RSUD Praya, Lombok Tengah.
Di RSUD Praya, Lombok Tengah mengalami kerusakan pada tembok bangunan. Plafon rumah sakit ada yang berjatuhan.
Untung saja, kerusakan bangunan tidak memengaruhi alat kesehatan. Alat kesehatan tersimpan aman sehingga pertolongan pada korban gempa tetap bisa dilakukan.
“Hanya saja pelayanan secara umum dilakukan di luar rumah sakit. Itu pun pakai tenda darurat. Ini karena pasien trauma di ruangan. Terlebih lagi masih ada gempa susulan,” kata Direktur RSUD Praya Muzakir Langkir, sebagaimana rilis yang diterima Health Liputan6.com, Selasa (7/8/2018).
Simak video menarik berikut ini:
Dirikan tenda darurat
Muzakir menambahkan, untuk pasien trauma, pertolongan dilakukan dengan mendirikan 12 tenda darurat di luar gedung.
“Semua pasien keluar dari rumah sakit. Selanjutnya, dibangun tenda lapangan untuk perawatan sekaligus menampung korban,” ucap Muzakir.
Saat ini, lanjut Muzakir, ada tujuh orang korban terdampak dengan luka sedang. Tidak ada korban meninggal. Kebanyakan korban berasal dari Lombok Utara. Penanganan korban berjalan lancar.
Empat rumah sakit lainnya, yakni RSUD Selong, Lombok Timur; RSU Kota Mataram; RSUD Tanjung, Lombok Utara; dan RSUD Provinsi NTB. Selain itu, ada juga lima rumah sakit swasta yang ikut membantu menangani korban gempa.
Advertisement