Liputan6.com, Jakarta Cabang olahraga pencak silat menyumbangkan 13 medali untuk Indonesia di Asian Games 2018. Terdiri dari 12 medali emas dan satu medali perunggu.
Ini sebuah prestasi mengingat untuk pertama kalinya pencak silat yang merupakan olahraga tradisional diikutsertakan pada perhelatan olahraga empat tahunan terbesar se-Asia.
Baca Juga
Melihat keberhasilan tersebut, adakah kemungkinan pencak silat diikutsertakan pada kejuaraan Olimpiade di Tokyo, Jepang pada 2020?
Advertisement
Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia, Gatot S. Dewa Broto, mengatakan, bisa saja pencak silat dipertandingkan di Olimpiade, tapi syaratnya harus masuk ke dalam cabang olahraga (cabor) eksebisi.
"Dan saat Olimpiade Tokyo belum menjadi cabor eksebisi," kata Gatot di Kemenko PMK di kawasan Jakarta Pusat pada Senin, 3 September 2018.
Sebagai gambaran, jelas Gatot, saat Olimpiade 2016 di Rio de Janeiro, Brasil ada 28 cabor yang yang dipertandingkan. Namun, pada Asian Games 2018 di Jakarta dan Palembang bukan condong ke Olimpiade 2016 melainkanTokyo, yaitu sebanyak 32 cabor yang dipertandingkan.
"Jepang waktu itu mengusulkan karate dipertandingkan, kemudian baseball dan softball, lalu ada sport climbing," kata Gatot.
Poinnya, pencak silat bisa saja dipertandingkan di Olimpiade Paris yang digelar pada 2024. Dengan catatan ada 80 negara yang mengoordinasi dan mengusulkan kepada kongres untuk memasukkan pencak silat.
Â
Â
Saksikan juga video menarik berikut:
Pencak silat olahraga dari Indonesia
Saat ini Kemenpora terus berupaya memperkenalkan pencak silat sebagai olahraga dari Indonesia, bukan negara lain. Salah satunya dengan melakukan pencak silat roadshow to UNESCO.
"Menurut catatan sejarah dan berdasarkan artefak di Candi Borobudur, terdapat artefak yang diakui UNESCO bahwa itu adalah bentuk pencak silatnya Indonesia," ujarnya.
Kemenpora berharap semoga tahun depan sudah ada pengakuan dari UNESCO bahwa pencak silat asli Indonesia.
Advertisement