Terapkan 3 Kebiasaan Ini agar Hubungan Orangtua dan Anak Selalu Harmonis

Begii yang harus orangtua dan anak lakukan jika ingin hubungan mereka harmonis.

oleh Liputan6.com diperbarui 15 Sep 2018, 07:00 WIB
Diterbitkan 15 Sep 2018, 07:00 WIB
Ilustrasi orangtua dan anak bertemu (iStock)
Ilustrasi orangtua dan anak bertemu (iStock)

Liputan6.com, Jakarta Masih ada anak dan orangtua yang merasa 'tidak terkoneksi' satu sama lain meskipun tinggal di satu atap yang sama bertahun-tahun.

Saat anak beranjak dewasa dan mulai mandiri, hubungan pun kian menjauh bahkan tak berkomunikasi sama sekali. Sebagai orangtua kita perlu mengajarkan pada anak bagaimana mengusahakan sebuah hubungan.

Yaitu membuat pertemuan menjadi berkualitas, saling mendukung dan memiliki satu sama lain. Hal tersebut tak muncul begitu saja. Perlu diajarkan, dibiasakan dan diusahakan.

Bagaimana caranya? Mulailah dari tiga kebiasaan sederhana ini, seperti dikutip Verywell pada Jumat, 13 September 2018.

- Makan bersama

Duduk di meja, makan bersama, tanpa gangguan gadget atau pun televisi. Terdengar sederhana tapi sangat sulit diterapkan. Apalagi jika jadwal anak dan orangtua sangat bertolak belakang. Jika tak bisa melakukannya setiap hari, coba terapkan di akhir pekan.

Bisa saat sarapan, atau mungkin makan malam. Keluar makan bersama juga bisa dilakukan. Kebiasaan ini sebenarnya membangun kehangatan. Anak pun akan mengingatnya saat dewasa nanti.

 

Hubungan Anak dan Orangtua

Ilustrasi Anak Nakal (iStockphoto)
Bagaimana orangtua harus merespons saat anak berbuat salah? (Ilustrasi/iStockphoto)

- Bercerita

Banyak orangtua yang selalu ingin anak-anaknya menceritakan kejadian di sekolah. Pertanyaan yang muncul pun itu-itu saja, seperti " bagaimana di sekolah?" , " nilai ulangan bagus gak?" . Anak pun akan jenuh dengan pertanyaan yang sama. Cobalah menceritakan apa yang Anda alami pada anak.

Ceritakan bagaimana pekerjaan di kantor dan keseruan yang terjadi atau mungkin masalah yang harus dihadapi. Hal ini agar anak juga tahu apa saja aktivitas orangtuanya. Biasanya dengan begitu mereka juga akan menceritakan kesehariannya tanpa ditanya.

- Pelukan sebelum tidur

Bukan hanya untuk anak balita, para remaja bahkan anak yang dewasa kadang membutuhkan pelukan hangat jelang tidur. Pelukan merupakan obat stres dan depresi yang paling mujarab.

Kelelahan menjalankan aktivitas seharian, tekanan pekerjaan, lalu sesampainya di rumah mendapat pelukan hangat, tak ada yang bisa menandinginya.

Bukan hanya bagi anak, pelukan ini juga bermanfaat bagi orangtua. Sama-sama membuat hubungan kian hangat dan merasa saling bisa mengandalkan satu sama lain.

Penulis : Mutia/ Dream.co.id

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya