Masalah Kesehatan Lingkungan di 14 Titik Pengungsian Gempa Palu

Hasil Rapid Health Assessment (RHA) di 14 titik pengungsian korban gempa Palu yang dipantau tim kesehatan lingkungan menemukan sejumlah permasalahan.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 07 Okt 2018, 13:20 WIB
Diterbitkan 07 Okt 2018, 13:20 WIB
Gempa Palu
Korban gempa dan tsunami Palu butuh pasokan air bersih dalam kondisi tanggap darurat bencana. (Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI)

Liputan6.com, Palu, Sulawesi Tengah Sejumlah permasalahan kesehatan lingkungan di 14 titik pengungsian korban gempa Palu ditindaklanjuti tim kesehatan lingkungan. Tim gerak cepat dari Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan (BBTKL) Makassar melakukan Rapid Health Assessment (RHA).

Hasil RHA menunjukkan beberapa masalah di area pengungsian korban gempa Palu antara lain terkait air bersih, air minum, dan jamban darurat. Berdasarkan keterangan rilis yang diterima Health Liputan6.com, ditulis Sabtu (6/10/2018), ketiga permasalahan tersebut termasuk kebutuhan yang paling mendesak saat ini untuk pengungsi.

Ketika melakukan RHA, tim juga membawa logistik kesehatan untuk dibagikan. Logistik kesehatan terdiri dari hygiene kit Individu 50 Paket, hygiene kit keluarga 90 Paket, repelant lakat (pengusir nyamuk dan lalat) 144 pcs, masker 2.000 pcs, polibag biasa 2.000 lembar, dan chlorine difuser (desinfeksi air minum) 15 buah.

Tim Kesehatan Lingkungan dari Poltekkes Manado juga berhasil memasang Teknologi Tepat Guna air bersih. Ini berupa alat penyaring air sistem Back Wash di Desa Kaluku Bula Kecamatan Sigi Biromaru, Kabupaten Sigi.

Adapun pos pengungsian korban gempa Palu yang dilakukan RHA sampai dengan 4 Oktober 2018 adalah BTN Korpri Kawatuna, Pos Kesehatan Bandara, Lapangan Balai Kota, Pos Banggai Kepulauan, Pos Klasnas, Pos Penanggulangan Bencana Pendamping Desa, Pos Lapangan Kawatuna, Pos To Raranga, BTN Palupi, Pos Jalan Merpati 2, Pos Jalan Veteran Masjid Al Wat, Pos Bukit Marwah, Pos Pengungsian Tojo Una Una, dan Pos Polda Baru Soeta.

 

 

Simak video menarik berikut ini:

Pembersihan sampah medis dan uji kualitas air bersih

Gempa Palu
Persoalan air bersih jadi permasalahan utama di pengungsian korban gempa dan tsunami Palu. (Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI)

Laporan RHA juga mencatat, kebutuhan air bersih di RS Undata sudah kembali normal. RS Undata menggunakan sumber air baku yang berasal dari sumur bor.

Saat ini kebutuhan air bersih di RS Undata sudah normal kembali karena pasokan listrik di RS Undata pulih. Pembersihan sampah medis dan bekas kantong jenazah pun dilakukan oleh relawan Laziz Makassar dan Wahdah Makassar.

Sampah medis dan bekas kantong jenazah itu dibakar di halaman parkir rumah sakit.

Selanjutnya, dilakukan sampel kualitas air bersih uji bakteriologi dan kimia di RS Undata, RS Madani, RS Bhayangkara, RS Anantapura oleh BBTKL Makassar.

Tim Kesehatan Lingkungan terdiri dari Direktorat Kesehatan Lingkungan Kemenkes, BBTKL Makassar, Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Palu, Poltekkes Manado, dan Poltekkes Mamuju.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya