Bukan Sekadar Ungkap Resolusi 2019, Anda juga Butuh Rencana

Memasuki Tahun Baru 2019, resolusi ramai diperbincangkan, tapi bukan sekadar diungkapkan, melainkan perlu rencana matang.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 01 Jan 2019, 15:00 WIB
Diterbitkan 01 Jan 2019, 15:00 WIB
Tahun Baru
Resolusi 2019 perlu rencana. (iStockphoto)

Liputan6.com, Amerika Serikat Menurunkan berat badan dan berhenti merokok bisa jadi salah satu resolusi 2019. Namun, Anda perlu rencana, bukan sekadar resolusi, kata John Norcross, psikolog dari Scranton University, Amerika Serikat.

Norcross telah melacak dan mempelajari resolusi Tahun Baru selama lebih dari 30 tahun. Ia menilai individu yang sukses mewujudkan resolusi punya rencana.

Menurut penelitian Norcross, dibutuhkan sekitar tiga bulan untuk melakukan perubahan menjadi rutin. Setelah enam bulan, sekitar 40 persen orang akan tetap berada pada jalan resolusi mereka.

Jika Anda berhasil, maka Anda cenderung mempertahankan resolusi seumur hidup. Tetapi Anda perlu rencana untuk sampai ke sana. 

 

Jadilah realistis dan rencanakan dengan baik

Individu yang sukses meraih resolusi mulai merencanakan target mereka setidaknya seminggu sebelum 1 Januari.

"Mereka adalah orang-orang yang merencanakan resolusi, bukan resolusi yang diucapkan tepat pukul 00.00 pergantian tahun," kata Norcross, dikutip dari NBC NEWS BETTER, Selasa (1/1/2019).

Mereka juga fokus pada bagaimana cara akan mencapai resolusi. Contoh, alih-alih memutuskan turunkan berat badan 27 kg dalam setahun, buat rencana yang konsisten tentang cara melakukannya.

Anda bisa mencatat kemajuan perubahan berat badan.

 

 

Simak video menarik berikut ini:

Hilangkan pemicu negatif dari lingkungan

Ilustrasi Merokok  2
Singkirkan tempat abu rokok.

Berkaitan dengan membuat resolusi yang sukses, lingkungan memainkan peran utama. Segala hal yang memicu kebiasaan buruk harus dihilangkan dari rumah.

Kebiasaan buruk seperti merokok setelah makan atau berseluncur media sosial sebelum tidur perlu dihilangkan, menurut Elliot Berkman, direktur University of Oregon’s Social and Affective Neuroscience Lab.

Misal, jika Anda memutuskan untuk berhenti merokok, singkirkan tempat rokok dari rumah. Jika Anda biasanya merokok setelah makan malam, rencanakan mengunyah permen karet sebagai gantinya.

Jika Anda mencoba menurunkan berat badan, singkirkan camilan yang tidak sehat di dapur.

Atur ulang lingkungan

Anda perlu mengatur ulang lingkungan untuk memperkuat kebiasaan baik, tambah Berkman. Jika Anda memutuskan untuk berolahraga lebih banyak, letakkan tas olahraga di depan pintu.

Cara ini untuk mengingatkan diri sendiri agar pergi ke gym sebelum bekerja di pagi hari. Jika Anda ingin mengurangi waktu bermain medsos sebelum tidur, taruh buku yang bagus di rak.

Jika Anda memutuskan untuk makan lebih baik, isi kulkas dan lemari dengan camilan sehat.

Hindari menyalahkan diri sendiri jika keluar dari target

Ilustrasi stres
Hindari salahkan diri sendiri. (Unsplash.com/Nick Karvounis)

Resolusi mungkin sulit dijalani pada awalnya. Ada kemungkinan Anda akan jauh dari target. Menurut Norcross, kekacauan itu normal dan tidak menghalangi tekad.

Jika Anda benar-benar kacau, ia menyarankan, hindari menyalahkan diri sendiri dan segera kembali ke jalur yang benar.

"Kegagalan berarti Anda sudah mencoba," lanjut Norcross. "Kegagalan berarti Anda harus berusaha lebih keras. Lakukanlah dengan cara berbeda."

Buatlah rencana agar Anda kembali ke jalur yang benar sesuai target awal.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya