5 Penjelasan Sering Mimpi Buruk Berulang dan Cara Mengatasinya

Ternyata ada beberapa penyebab utamanya.

oleh Anugerah Ayu Sendari diperbarui 06 Feb 2019, 17:46 WIB
Diterbitkan 06 Feb 2019, 17:46 WIB
Mimpi
Ilustrasi mimpi buruk saat tidur (iStockphoto/demaerre)

Liputan6.com, Jakarta Mimpi buruk adalah mimpi yang menjengkelkan atau mengganggu. Menurut American Academy of Sleep Medicine, lebih dari 50 persen orang dewasa melaporkan mengalami mimpi buruk sesekali.

Namun, beberapa orang mengalami mimpi buruk secara berulang. Mimpi buruk berulang cenderung terjadi lebih sering pada anak-anak daripada orang dewasa.

Tidak semua mimpi buruk berulang sama setiap malam. Banyak mimpi buruk mengikuti tema dan kiasan yang serupa tetapi mungkin berbeda isinya.

Apapun itu, mimpi buruk ini sering menyebabkan emosi yang sama setelah Anda bangun, seperti marah, kesedihan,rasa bersalah, atau kegelisahan.

Pikiran dan perasaan ini dapat membuat sulit untuk kembali tidur lagi. Berikut 5 penyebab Mimpi buruk secara berulang dan cara mengatasinya, dikutip Liputan6.com dari Healthline Rabu (6/2/2019)

 

Penyebab Mimpi Buruk Berulang

stres
Ilustrasi stres (iStockphoto)

Mimpi-mimpi buruk berulang sering memiliki penyebab yang mendasarinya. Mimpi buruk dapat terjadi karena sejumlah alasan, tetapi di sini ada lima yang paling umum.

1. Stres, kecemasan, atau depresi

Stres adalah salah satu emosi yang membuat banyak orang kesulitan menyalurkannya dengan cara yang produktif. Karena itu, mimpi mungkin menjadi satu-satunya peluang bagi tubuh untuk mengatasi perasaan itu.

Satu studi berhipotesis bahwa stres dan trauma sejak kecil dapat menyebabkan mimpi buruk berulang di kemudian hari.

Kecemasan dan depresi juga dapat menyebabkan mimpi buruk. Mimpi buruk ini mungkin termasuk situasi yang berkaitan dengan harga diri, penyakit yang sering kambuh, dan bagi sebagian orang, bahkan serangan panik.

Mengobati kondisi seperti depresi dan kecemasan, dapat membantu menyelesaikan pikiran dan perasaan yang mungkin mengarah pada mimpi buruk. Beberapa opsi perawatan untuk kondisi ini mungkin termasuk:

- Psikoterapi, terutama terapi perilaku kognitif atau cognitive behavior therapy (CBT)

- Obat-obatan, seperti selective serotonin reuptake inhibitor (SSRIs)

- Grup pendukung

- Teknik relaksasi, seperti yoga, meditasi, dan pernapasan dalam

- Latihan rutin

- Kondisi tidur

 

2. Post-Traumatic Stress Disorder (PTSD)

Hingga 71 persen orang dengan gangguan stres pasca-traumaik atau Post-Traumatic Stress Disorder (PTSD) mengalami mimpi buruk. PTSD adalah salah satu penyebab utama mimpi buruk berulang pada orang dewasa.

Salah satu gejala PTSD yang paling umum adalah "mengalami kembali," atau memiliki kilas balik ke peristiwa atau peristiwa traumatis.

Terkadang kilas balik ini dapat bermanifestasi sebagai mimpi buruk. Untuk orang dengan PTSD, mimpi buruk berulang dapat memiliki berbagai efek negatif yang dapat memperburuk depresi dan kesulitan untuk tidur.

Konten mimpi buruk dapat bervariasi dari tiap orang. Bagi sebagian orang, mimpi-mimpi ini adalah mimpi buruk replikasi di mana trauma asli diputar ulang berulang kali. Bagi yang lain, mimpi buruk itu melambangkan emosi dan perasaan trauma asli.

Jika mimpi buruk disebabkan oleh PTSD, penting untuk mencari perawatan profesional. Ada perawatan khusus yang dapat digunakan untuk mimpi buruk PTSD, seperti terapi latihan citra dan disosiasi visual-kinestetik.

Terapi latihan citra adalah membayangkan,melibatkan dan mengingat kembali mimpi buruk ketika bangun dan mengubah akhir cerita sehingga mimpi itu tidak lagi mengancam.

Terapi disosiasi visual-kinestetik adalah teknik lain yang digunakan untuk membantu menulis ulang ingatan traumatis menjadi ingatan baru yang kurang traumatis.

Selain mengobati kecemasan dan depresi, terapi perilaku kognitif (CBT) juga dapat digunakan untuk mengobati mimpi buruk yang disebabkan oleh PTSD.

Dalam satu studi baru-baru ini, para peneliti menyelidiki apakah menggunakan CBT untuk PTSD juga akan membantu mengurangi mimpi buruk berulang yang disebabkan oleh trauma.

Peserta studi menerima CBT selama 20 minggu. Para peneliti menemukan bahwa setelah 20 minggu CBT, 77 persen peserta tidak lagi mengalami mimpi buruk berulang terkait PTSD mereka.

Dalam kasus mimpi buruk yang disebabkan oleh PTSD, obat dapat digunakan sebagai bagian dari protokol pengobatan untuk gangguan keseluruhan. Namun, di luar PTSD, jarang ada obat yang digunakan dalam pengobatan mimpi buruk berulang.

 

3. Kondisi medis

Gangguan tidur tertentu seperti Sleep apnea dan Narkolepsi dapat menyebabkan mimpi buruk berulang. Sleep apnea adalah kondisi yang ditandai dengan gangguan pernapasan saat tidur.

Narkolepsi adalah kelainan pada sistem saraf yang menyebabkan kantuk parah di siang hari, halusinasi, dan kelumpuhan tidur.

Kondisi seperti ini dapat mempengaruhi kualitas tidur dan dapat menjadi penyebab yang mendasari mimpi buruk berulang.

Perawatan untuk kondisi tidur, seperti sleep apnea dan narkolepsi, mungkin berbeda. Sleep apnea umumnya dirawat dengan mesin pernapasan, obat-obatan, perubahan gaya hidup, dan dalam beberapa kasus, bahkan operasi.

Narkolepsi paling sering diobati dengan obat jangka panjang, seperti stimulan dan antidepresan tertentu.

 

4. Obat-obatan

Obat-obatan tertentu, seperti antidepresan, obat tekanan darah, dan obat lain yang digunakan untuk mengobati kondisi tertentu, dapat menyebabkan mimpi buruk.

Satu studi yang lebih tua dari tahun 1998 menemukan bahwa obat penyebab mimpi paling umum termasuk obat penenang dan hipnotis, beta blocker, dan amfetamin.

 

5. Penyalahgunaan zat

Ada banyak gejala yang terjadi akibat penyalahgunaan zat, termasuk mimpi buruk. Mimpi buruk ini mungkin lebih intens pada awal penggunaan tetapi biasanya berkurang dalam beberapa minggu dari ketenangan. Penggunaan alkohol paling sering menyebabkan mimpi buruk.

 

Cara mengatasi Mimpi Buruk Berulang

Tidur
Ilustrasi tidur (iStockphoto/g-stockstudio)

1. Buat jadwal tidur

Jadwal tidur dapat membantu memastikan Anda cukup tidur sepanjang malam. Ini juga dapat memberikan stabilitas rutin jika Anda mengalami mimpi buruk berulang karena stres atau kecemasan.

2. Jauhkan barang elektronik

Bagian besar dari mendapatkan tidur yang lebih baik adalah memastikan bahwa tubuh Anda siap untuk tidur. Cahaya biru dari elektronik dikenal untuk menekan melatonin, hormon tidur, membuatnya lebih sulit untuk terlelap.

3. Hindari stimulan

Mengonsumsi stimulan sebelum tidur dapat membuat Anda lebih sulit tertidur. Menurut National Sleep Foundation, alkohol, rokok, dan kafein semuanya dapat mempengaruhi tidur Anda secara negatif.

4. Atur Tempat Tidur

Anda harus memastikan tempat tidur, bantal, dan selimut Anda nyaman. Selain itu, mendekorasi kamar Anda dengan barang-barang yang akrab dan nyaman dapat membantu menciptakan ruang yang aman untuk tertidur.

5. Berlatihlah dalam-dalam

Jika Anda bangun dengan rasa takut atau cemas, Tarik napas dalam-dalam untuk membantu memperlambat detak jantung dan menurunkan tekanan darah.

6. Diskusikan mimpi itu

Kadang-kadang, mendiskusikan mimpi itu dengan pasangan atau teman dapat membantu mengurangi beberapa kecemasan yang mungkin ditimbulkannya. Ini juga bisa menjadi cara yang baik untuk merenungkan fakta bahwa itu hanya mimpi, dan tidak lebih.

Tulis ulang mimpi itu. Bagian dari CBT melibatkan penulisan ulang pikiran dan perasaan Anda. Jika Anda dapat menulis ulang mimpi buruk menjadi sesuatu yang kurang menakutkan atau mengganggu, Anda mungkin dapat tertidur kembali.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya