Sering Mimpi Buruk, Bisa Pengaruhi Kesehatan Mental

Sering mimpi buruk bisa menyebabkan masalah kesehatan serius di kehidupan nyata.

oleh Benedikta Desideria diperbarui 24 Mei 2018, 16:00 WIB
Diterbitkan 24 Mei 2018, 16:00 WIB
Ilustrasi mimpi buruk (iStock)
Ilustrasi mimpi buruk (iStock)

Liputan6.com, Jakarta Saat terbangun usai melewati tidur dengan mimpi buruk, banyak orang merasa lelah. Jika terjadi sesekali saja tidak masalah, tapi ada efek berbeda bila mimpi buruk terjadi berulang.

Mimpi buruk bisa terjadi pada siapa saja. Terkadang mimpi buruk semalam meninggalkan ingatan akan teror, rasa jijik, serta kesulitan bagi orang yang mengalaminya. Itu sebabnya bila sering mimpi buruk bisa menyebabkan masalah kesehatan serius di kehidupan nyata.

"Ketika Anda mengalami banyak mimpi buruk --setiap malam-- bisa menyebabkan stres dan insomnia," kata asisten profesor psikolog Mississippi State University, Amerika Serikat, Michael Nadorff.

Bagi orang-orang yang sering mengalami mimpi buruk, ia akan berusaha untuk tidak mendapati hal itu lagi. Salah satu caranya dengan tidak tidur agar tidak mimpi buruk.

"Ketika mereka akhirnya tertidur, lalu mimpi buruk, keesokan harinya bisa memilih tidak tidur semalaman," kata pria yang juga Direktur Sleep, Suicide and Aging Laboratory di universitas tersebut mengutip Time, Kamis (24/5/2018).

 

Saksikan juga video menarik berikut:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Efek Kurang Tidur

Kurang tidur (iStock)
Ilustrasi kurang tidur (iStockphoto)

Kurang tidur berdampak besar bagi kesehatan. Orang dengan kualitas dan kuantitas tidur yang buruk bisa menyebabkan masalah mental dan fisik seperti depresi dan penyakit jantung seperti disampaikan Naddorf.

Dia juga pernah memublikasikan penelitian tentang efek mimpi buruk yang terlalu sering, yakni muncul pikiran bagi orang tersebut untuk mencoba bunuh diri.

Rupanya, dari penelitian tersebut, diketahui pula bahwa orang-orang yang memiliki kesehatan mental seperti depresi atau gangguan kecemasan cenderung sering mimpi buruk.

Di sisi lain, mimpi buruk tak selalu berdampak negatif pada kehidupan nyata. Dalam banyak kasus ditemukan bahwa mimpi buruk membantu seseorang mengatasi stres dengan lebih baik.

"Hal ini sudah diketahui sejak dulu bahwa apa yang jadi perhatian kita sekarang biasanya akan hadir di mimpi," kata Direktur Dream and Nightmare Laboratory University of Montreal Tore Nielsen.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya