Menkes Nila, Kalau Anak Sudah Stunting Tidak Bisa Diperbaiki

Menteri Kesehatan RI Nila Moeloke menegaskan, kalau sudah stunting tidak bisa diperbaiki.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 18 Mar 2019, 17:00 WIB
Diterbitkan 18 Mar 2019, 17:00 WIB
Peringati Hari AIDS Sedunia, Menkes dan Menkumham Kunjungi Lapas Cipinang
Menkes Nila F. Moeloek memberi sambutan dalam peringatan Hari Aids Sedunia di Lapas Narkotika Kelas IIA Cipinang, Jakarta Timur, Senin (17/12). Hari AIDS Sedunia tahun ini mengusung tema 'Saya Berani, Saya Hebat'. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Kesehatan RI Nila Moeloek menegaskan, stunting yang terjadi pada anak-anak tidak bisa diperbaiki. Meski sudah diberikan makanan bergizi dan perbaikan kesehatan yang baik, anak tetap sulit mengejar ketertinggalan tumbuh kembang sebagaimana anak-anak seusianya.

“Kalau sudah stunting tidak bisa diperbaiki. Stunting itu anak lahir dengan tubuh pendek dan otak yang terhambat. Kondisi ini bisa dibilang saya enggak suka. Apapun yang diberikan pada anak memang bisa membuat berat badan naik, misalnya. Tapi sedikit sekali kemajuannya,” tutur Menkes Nila dalam tayangan Live Streaming melalui Instagram Kementerian Kesehatan, ditulis Senin, 18 Maret 2019.

Stunting bukan hanya terkait pada tubuh pendek dengan berat badan minim. Menkes Nila juga menyoroti IQ pada anak stunting yang sudah ditangani dengan perbaikan tetap tidak bisa mendongkrak IQ-nya. Dalam hal ini, penanganan stunting yang dialami anak bisa dibilang sudah terlambat diperbaiki kerusakannya,

Direktur Gizi Masyarakat Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Doddy Izwardy menerangkan, masalah stunting di Indonesia berdampak kepada tiga aspek yaitu  gagal tumbuh, gangguan kognitif, dan gangguan metabolisme.

Selain itu, anak juga rentan kena berbagai penyakit. Daya tahan tubuh anak tidak terbentuk maksimal untuk memerangi penyakit.

“Ke depannya, dampak stunting bisa berbahaya. Anak bisa rentan kena penyakit. Contohnya, gagal ginjal dan penyakit jantung. Ngeri banget ini,” lanjut Menkes Nila.

 

 

Saksikan video menarik berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Sehatkan diri sebelum dan saat hamil

Liputan 6 default 4
Ilustraasi foto Liputan 6

Upaya pencegahan agar anak tidak stunting bisa dilakukan, salah satunya mempersiapkan calon ibu terjaga kesehatan sebelum dan saat hamil. Calon ibu yang sehat akan menghasilkan anak yang sehat dan terhindar dari stunting.

“Buat remaja jangan sampai kurus banget. Rajin menimbang berat badan. Buat calon ibu, jangan sampai anemia. Konsumsilah makanan bergizi agar janinnya sehat. Berat lahir anak sehat itu antara 2,5 kg sampai 3 kg,” papar Menkes Nila.

Setelah anak lahir, pantau kesehatan anak, terutama sampai anak berusia 2 tahun. Hal ini berkaitan dengan proses pertumbuhan anak, yang mana kegagalan pertumbuhan (yang berujung stunting) dapat dimulai sejak masa janin hingga usia 2 tahun.

Ketika sudah lewat usia 2 tahun bisa dibilang sudah terlambat untuk memperbaiki kerusakan yang terjadi pada 2 tahun awal kehidupannya.

“Sampai usia 2 tahun, berikan anak makanan terbaik. Kalau memberikan makan tambahan pada anak, jangan dikasih garam dan gula. Ya, boleh saja (garam dan gula), tapi jangan berlebihan. Lebih baik lagi, jangan dikasih garam dan gula dulu,” ujar Menkes Nila.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya