Mengenal Campak, Penyakit yang Tengah Merebak di AS

Kasus campak sempat turun dari 2000-2010 tapi terjadi peningkatan di tahun ini.

oleh Liputan6.com diperbarui 29 Apr 2019, 18:00 WIB
Diterbitkan 29 Apr 2019, 18:00 WIB
Ilustrasi suntik vaksin campak (AP/Seth Wenig)
Ilustrasi suntik vaksin campak (AP/Seth Wenig)

Liputan6.com, Jakarta Kasus campak merebak di Amerika Serikat (AS) di awal tahun ini. Paling tidak ada 600-an kasus campak di 2019.

Menurut World Health Organization (WHO), kasus dan kematian campak di dunia pada tahun 2000 hingga 2010 menurun sebesar 74 persen. Namun, baru-baru ini kasus campak meningkat lagi di Amerika Serikat.

Berdasarkan US Centers for Disease Control and Prevention (CDC), campak disebabkan oleh virus. Biasanya, virus tersebut menetap di hidung dan tenggorokan orang yang terinfeksi.

Penyakit ini sangat mudah menular. Biasanya lewat batuk atau bersin dari seseorang yang terinfeksi. Sekitar 90 persen orang yang berada dekat dengan seseorang yang terinfeksi akan terinfeksi juga apabila belum divaksin.

Menurut Michigan Center for Public Health Preparedness, seseorang dengan infeksi akan menularkan virus campak kepada 12 hingga 18 orang disekitarnya seperti dilansir Live Science, Senin (29/4/2019).

Saksikan juga video menarik berikut

Perbedaan Campak dan Rubela

Menurut Mayo Clinic, rubela memiliki gejala yang sama dengan campak tetapi disebabkan oleh virus yang berbeda.

Menurut profesor di bidang penyakit infeksi dari Herbert Wertheim College of Medicine, Aileen Marty, kebanyakan kasus campak memiliki gejala berupa batuk, mata merah dan berair, deman tinggi dan spot putih kecil kebiruan di mulut. Lalu, akan muncul kemerahan dikulit biasa besar, merah dan bebercak datar di permukaan kulit. Penderita juga mungkin mengalami batuk kering yang membutuhkan penanganan lebih lanjut dari dokter.

"Komplikasi mungkin terjadi saat mengalami penyakit ini. Contohnya seperti infeksi telinga, diare, dehidrasi, pneumonia bahkan kematian. Di Amerika satu dari seribu yang terinfeksi akan mengalami kematian karena komplikasi tersebut "kata Marty.

Tidak ada obat spesifik yang dapat mengobati campak tetapi dokter akan mengobati gejalanya.

"Kita akan menyarankan agar tubuh terhidrasi, antipyretics untuk kenyamanan dan mengontrol demam serta alat bantu pernapasan" kata Marty

Pentingnya Vaksinasi

Pemprov Aceh Akhirnya Bolehkan Vaksinasi MR
Vaksin campak. (CHAIDEER MAHYUDDIN / AFP)

Menurut Mayo Clinic, rendahnya tingkat vitamin A dapat memperparah campak. Dosis besar sebanyak 200.000 IU untuk dua hari dapat menurunkan gejala campak. Marty pun setuju dengan perawatan tersebut tetapi untuk penderita diatas umur enam bulan.

Bagi sebagian orang, penyembuhan penyakit campak termasuk istirahat di rumah hingga gejala menghilang. Penting juga bagi penderita minum yang banyak untuk menggantikan cairan yang hilang saat demam.

Cara terbaik untuk mencegah campak adalah dengan melakukan vaksinasi. Menurut San Francisco Department of Healt, faktanya 997 dari 1000 orang yang melakukan vaksinasi untuk campak tidak pernah terkena campak.

 

Penulis: Khairuni Cesario 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya