Syuting Game of Thrones Bikin Sophie Turner Tertekan Pangkas Berat Badan

Pemeran Sansa Stark di Game of Thrones, Sophie Turner, mengungkapkan bahwa tuntutan untuk menurunkan berat badan dari kru dan penggemar membuatnya mengalami tekanan mental

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 06 Mei 2019, 15:00 WIB
Diterbitkan 06 Mei 2019, 15:00 WIB
Terkenal dari serial  Game of Thrones
Sophie Turner memulai debut akting profesionalnya sebagai Sansa Stark di serial televisi fantasi HBO Game of Thrones dari tahun 2011 hingga sekarang. Serial inilah yang melambungkan namanya di panggung hiburan internasional (Kapanlagi/AFP)

Liputan6.com, Jakarta Aktris, Sophie Turner menceritakan bahwa perannya di serial Game of Thrones membuatnya merasakan tekanan. Ini dikarenakan tuntutan untuk menurunkan berat badan dari pihak produksi.

Ketika mulai bermain di Game of Thrones di usia remajanya, Turner harus berhadapan dengan publisitas. Kondisi itu membuat pemeran Sansa Stark tersebut mengalami masalah psikologis.

Bahkan, mengutip People pada pada Senin (6/5/2019), tekanan itu membuatnya badannya mulai berubah seiring berjalannya proses pengambilan gambar.

"Metabolisme saya tiba-tiba menurun dan berat badan saya mulai bertambah, ini semua terjadi pada saya di depan kamera," kata aktris 23 tahun ini ketika berbincang dengan Marie Claire Australia.

 

 

 

Saksikan juga video menarik berikut ini:


Mengalami Body Shaming

Catik dengan gaun
Sophie Turner nampak anggun dengan gaun yang dikenakannya. Gaun berwarna mint membuatnya tampil segar dan cerah. Tak ayal kecantikan Sophie Turner berhasil meluluhkan hati Joe Jonas (Kapanlagi/AFP)

Melansir Prevention, dalam sebuah podcast beberapa waktu sebelumnya, Turner juga menceritakan bahwa media sosial berkontribusi besar dalam kondisinya.

"Orang-orang mengatakan 'Sansa naik 10 pon' atau 'Sansa perlu menurunkan berat 10 pon' atau 'Sansa semakin gemuk.' Itu hanya komentar tentang berat badan saja," kata aktris yang juga berperan sebagai Jean Grey di film X-Men: Dark Phoenix ini.

Beberapa warganet juga berkomentar tentang kulitnya yang berbintik-bintik. Meski begitu, Turner mengacuhkannya dan berpendapat bahwa itu adalah hal yang banyak dialami remaja seusianya.

"Saya sering mendapatkan banyak komentar tentang kulit dan berat badan, juga bagaimana saya bukanlah aktris yang baik," ungkapnya. Dia menceritakan bahwa satu komentar yang buruk saja bisa membuat 10 komentar positif serasa tidak berarti.

"Anda melihat 10 komentar baik dan mengabaikannya, tetapi satu komentar negatif dan itu seakan membuat Anda marah," katanya.

 


Pergi ke Terapi dan Dukungan Joe Jonas

Sophie Turner dan Joe Jonas (Instagram/ sophiet)
Sophie Turner dan Joe Jonas (Instagram/ sophiet)

Untuk mengatasinya, Turner dengan tegas menyatakan bahwa dia melakukan terapi.

"Semua orang membutuhkan terapis, terutama ketika orang-orang terus menerus memberitahu Anda bahwa Anda tidak cukup baik dan Anda terlihat tidak cukup baik," katanya. Menurutnya, setiap orang dengan masalah serupa butuh seseorang untuk diajak bicara agar membantu mengatasi masalah tersebut.

Beruntunglah, segala usahanya menjalani terapi, serta dukungan dari sang kekasih, Joe Jonas, mengubah hidupnya. Dia merasa sudah lebih baik.

Turner mengatakan bahwa dia sudah mencintai dirinya sendiri saat ini. Menurutnya, bisa hidup bersama dengan orang yang dia cintai saat ini membuatnya sadar bahwa dirinya adalah orang seseorang yang memiliki kualitas.

"Ketika seseorang mengatakan pada Anda bahwa mereka mencintai Anda setiap hari, itu membuat Anda benar-benar berpikir tentang itu dan membuat Anda lebih mencintai diri sendiri. Jadi ya, saya cinta diri saya sendiri."

Turner dan Jonas sendiri sudah melangsungkan pernikahan di Las Vegas pada 1 Mei 2019 waktu setempat. Dikutip dari Digital Spy, usai menjalani syuting untuk Game of Thrones dan X-Men: Dark Phoenix, Turner ingin rehat sejenak dan berfokus pada kesehatan mentalnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya