Liputan6.com, Jakarta Gracie Brown pingsan setelah Alicia, kakaknya, mengeriting rambutnya. Setelah Gracie dibawa ke rumah sakit, keluarganya mengetahui bahwa Gracie mengalami hair-grooming syncope atau sinkop penataan rambut.
"Saya belum pernah mendengar hal ini dalam hidup saya," jelas Brown Phillips dalam unggahan Facebooknya.
Baca Juga
"Ternyata menyikat, menggulung, mengepang, atau mengeringkan rambut dapat menyebabkan simulasi saraf pada kulit kepala dan menyebabkan anak memiliki gejala seperti kejang," tambahnya.
Advertisement
Dilansir dari laman Today, sinkop ini terjadi ketika Gracie sedang ditata rambutnya oleh Alicia. Gracie tiba-tiba tersedak dan wajahnya menjadi pucat. Ayahnya bergegas membawa Gracie ke kamar mandi, bibirnya membiru dan dia tampak seperti akan pingsan. Namun, beberapa menit kemudian dia terlihat tenang kembali dan merasa lebih baik.
Dokter Alison Tothy, profesor pediatri di University of Chicago Medicine mengatakan, "Kami pikir itu karena rasa sakit, rangsangan pada kulit kepala atau ketakutan dan tubuh terasa seperti akan pingsan dan mereka memang pingsan."
Sinkop atau kehilangan kesadaran sementara pada kasus Gracie terjadi karena saraf di kulit kepala berkomunikasi dengan saraf vasovagal yang mengatur tekanan darah dan detak jantung.
Menarik rambut memicu sensasi di saraf yang menstimulasi saraf vasovagal dan menyebabkan tekanan darah dan detak jantung melambat sehingga anak bisa kehilangan kesadaran.
Umumnya tidak membahayakan
Dokter umumnya tidak khawatir tentang anak-anak yang pingsan, mereka menyarankan agar orangtua memeriksakan anak setelah mengalami episode sinkop untuk mengecek penyebabnya, apakah terkait masalah jantung.
Sebagian besar anak-anak mengalami sinkop ketika remaja. Beberapa dari mereka mengalami episode sinkop berulang akibat penataan rambut karena terlalu khawatir akan kembali mengalaminya. Kekhawatiran itulah yang menyebabkan mereka pingsan lagi.
Dokter Deborah Sokol, ahli saraf pediatrik di RS Anak Riley di Indianapolis mengatakan, "Ini adalah lingkaran setan. Jika itu terjadi berulang-ulang, itu adalah sirkuit."
Advertisement
Cara mengatasinya
Sinkop sebagian besar terjadi pada anak-anak, kondisinya serupa dengan orang yang pingsan ketika diambil darahnya atau dalam situasi penuh tekanan. Walaupun begitu, sinkop dapat dicegah oleh orangtua.
"Orangtua harus mengamati anak atau memastikan anak-anak duduk di depan cermin, bukan berdiri. Atau ketika anak sedang menyisir rambutnya setelah sarapan atau minum segelas air," jelas Dokter Dan Fain, kepala neurologi rawat inap anak di Helen DeVos Children's Hospital di Grand Rapids, Michigan.
Pingsan juga dikaitkan dengan kekurangan cairan, sehingga memastikan anak sarapan dan minum sebelum menata rambut dapat mengurangi kemungkinan risiko sinkop terjadi.
Orangtua juga harus mencari perawatan darurat jika seorang anak pingsan dan tidak tersadar selama beberapa menit, jika mereka membiru atau jika mereka berhenti bernapas. Jika sinkop juga sering terjadi tanpa ada penyebabnya artinya itu tidak berbahaya namun dapat menimbulkan stres.
Penulis: Febrianingsih Alamako