Liputan6.com, Gorontalo - Sejumlah produsen kue kering di Provinsi Gorontalo menghadapi kendala serius akibat terbatasnya pasokan gas Elpiji 3 kilogram. Kelangkaan ini berdampak signifikan terhadap produksi kue lebaran mereka. Para pelaku usaha mengeluhkan semakin sulitnya mendapatkan gas elpiji bersubsidi. Distribusi di wilayah tersebut hanya berlangsung sekali dalam seminggu, dengan pembatasan jumlah pembelian.
"Kami usaha kecil musiman, tetapi kesulitan mendapatkan gas elpiji. Distribusi terbatas, dan kami hanya bisa membeli satu tabung setiap minggu. Padahal, kebutuhan produksi meningkat untuk kue lebaran," ujar Ruslin, seorang produsen kue kering di Bone Bolango, Senin (10/3/2024).
Baca Juga
Menurut Ruslin, setiap kali datang ke pangkalan, ia hanya diperbolehkan membeli satu tabung gas, yang bahkan harus ditunggu selama sepekan. Pihak pangkalan tidak mengizinkan pembelian lebih dari satu tabung dalam satu kesempatan.
Advertisement
"Dalam seminggu, kami bisa menghabiskan beberapa tabung gas untuk produksi. Jika kondisi ini terus berlangsung, usaha kami bisa terhambat," tambahnya.
Keluhan serupa disampaikan oleh Sandra, pedagang takjil di Gorontalo. Ia mengungkapkan bahwa pasokan gas elpiji di wilayahnya juga hanya tersedia seminggu sekali, sementara kebutuhan harian untuk usaha dan rumah tangga terus meningkat.
"Kami hanya mendapatkan satu tabung per minggu. Selain untuk usaha, kami juga membutuhkannya untuk keperluan rumah tangga. Kondisi ini jelas tidak cukup," ungkapnya.
Para pelaku usaha berharap ada solusi dari pihak terkait untuk mengatasi kelangkaan ini, terutama menjelang Hari Raya Idulfitri, di mana permintaan produk kuliner meningkat.
Simak juga video pilihan berikut:
Pertamina Imbau Pelaku Usaha
Menanggapi keluhan tersebut, Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi, Fahrougi Andriani Sumampouw, menjelaskan bahwa kebijakan distribusi gas elpiji 3 kilogram tetap mengacu pada sistem satu NIK untuk satu tabung dalam satu kali pembelian di pangkalan. Namun, pembelian bisa lebih dari satu kali seminggu tergantung ketersediaan stok.
"Saat ini belum ada pembatasan jumlah tabung per rumah tangga. Namun, bagi pelaku usaha, kami sarankan untuk mengurus Nomor Induk Berusaha (NIB) atau Surat Rekomendasi dari pejabat daerah setempat agar bisa membeli lebih dari satu tabung dalam satu transaksi," jelasnya.
Fahrougi menambahkan bahwa setiap pangkalan menerima pasokan dari agen seminggu sekali, tetapi jadwal dan alokasi bergantung pada keputusan agen.
Dengan kondisi ini, pelaku usaha di Gorontalo berharap adanya kebijakan yang lebih fleksibel untuk memenuhi kebutuhan gas elpiji mereka, terutama di momen Ramadan dan Lebaran yang menjadi puncak aktivitas produksi kuliner.
Advertisement
