Liputan6.com, Jakarta Sebelum ikut ajang lomba lari, persiapan pemeriksaan kesehatan menjadi fokus utama bagi pelari. Hasil pemeriksaan kesehatan maupun kebugaran tubuh secara teratur akan dinyatakan dalam bentuk sertifikat kesehatan sesuai tingkatan lari yang sesuai dengan kemampuan masing-masing.
Menurut dokter spesialis kedokteran olahraga Michael Triangto, adanya pemeriksaan kesehatan sebelum lari agar pelari tidak langsung mengikuti lomba maraton, tanpa melalui tahapan 5K, 10K, dan half marathon terlebih dahulu.
Advertisement
Baca Juga
Sertifikat kesehatan harus dikeluarkan oleh dokter spesialis kedokteran olahraga atau yang memiliki kompetensi dalam memeriksa kesehatan.
Selain itu, pelari perlu mengatasi terlebih dahulu berbagai masalah kesehatan yang ditemukan sebelum berlomba lari.
"Dari adanya pengobatan penyakit, gangguan postur sampai kelainan bentuk dari telapak kaki. Upaya ini agar tidak menjadi gangguan kesehatan yang lebih serius pada saat sedang menyiapkan atau sedang mengikuti kompetisi lari," jelas Michael dalam keterangan rilis yang diterima Health Liputan6.com, ditulis Selasa (16/7/2019).
Simak Video Menarik Berikut Ini:
Tingkatkan Pengetahuan
Agar lancar saat kompetisi lari, pelari perlu meningkatkan pengetahuan tentang segala hal yang berhubungan dengan olahraga lari. Anda dapat membaca bagaimana teknik berlari dengan benar dan peralatan yang harus dimiliki.
"Tingkatkan pengetahuan juga soal pemilihan medan yang akan ditempuh, pengaturan periodisasi latihan yang baik sampai masa istirahat yang cukup," Michael menambahkan.
Kondisi tersebut diharapkan mampu mencegah pelari untuk mengikuti semua ajang lari yang ada. Pelari juga lebih selektif dalam berlomba sehingga target untuk hidup lebih sehat juga dapat tercapai.
Advertisement