Peringatan Konten!!

Artikel ini tidak disarankan untuk Anda yang masih berusia di bawah

18 Tahun

LanjutkanStop di Sini

Cerdas Memilih Sabun Kewanitaan yang Aman untuk Vagina

Jangan cuma pilih aroma yang disukai, pastikan kandungan sabun kewanitaan yang dipilih mengandung prebiotik yang baik untuk vagina.

oleh Benedikta Desideria diperbarui 17 Sep 2019, 23:00 WIB
Diterbitkan 17 Sep 2019, 23:00 WIB
Vagina Alat Kelamin Perempuan
Ilustrasi Foto Vagina (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Ada banyak pilihan sabun kewanitaan di pasaran. Namun, pastikan saat memilih bukan soal aromanya saja, cek juga kandungan di dalamnya.

"Kita harus cerdas terhadap sabun kewanitaaan yang digunakan. Jangan menggunakan based-nya antiseptik dibandingkan soap (sabun)," kata dokter spesialis obstetri dan ginekologi Dinda Derdameisya.

Sabun kewanitaan mengandung antiseptik lebih banyak dibandingkan sabun, kata Dinda, malah membunuh bakteri baik yang ada di vagina. Akibatnya, keseimbangan pH di vagina jadi tidak baik.

"Jadi, pilih yang mengandung prebiotik, kemudian soap lebih banyak daripada antiseptiknya," kata Dinda dalam diskusi Pillow Talks with Andalan: Perempuan dan Berbagai Permasalahan ‘Intim’ yang Jarang Terungkapkan di Jakarta Pusat beberapa waktu lalu.

Jika sudah memilih sabun kewanitaan yang tepat bisa dipakai sekitar tiga kali seminggu. Dengan pemilihan sabun kewanitaan yang tepat bakal membantu menjaga pH vagina tetap asam. Hal ini bakal mencegah bakteri, jamur dan infeksi tidak mudah masuk ke organ kewanitaan.

Ketika vagina sehat, hal tersebut pun juga bakal berdampak pada kehidupan seksual yang lebih menyenangkan. Ketika aroma vagina normal tidak membuat pasangan jadi turn off maupun cepat-cepat mengakhiri sesi bercinta.

"Kalau vagina bau, itu bikin si wanita jadi tidak pede. Lalu, yang laki-laki jadi turn off, dia ingin cepat-cepat selesai (bercinta) padahal wanita belum mencapai klimaks atau orgasme," kata dokter yang juga seksolog Haekal Anshari di kesempatan yang sama.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan juga video menarik berikut ini:


Sabun Kewanitaan Bukan untuk Mengatasi Vagina Bau karena Infeksi

Diskusi tentang fakta seputar daerah intim kewanitaan bersama Andalan Feminine Care
Diskusi tentang fakta seputar daerah intim kewanitaan bersama Andalan Feminine Care

Satu yang perlu diingat bahwa sabun kewanitaan bukan untuk menyembuhkan vagina bau akibat infeksi. Jika sudah terjadi infeksi karena bakteri atau jamur atau pun penyakit menular seksual harus segera ke dokter.

"Sabun pembersih kewanitaan itu untuk menjaga kebersihan dan untuk mengontrol aroma yang kurang sedap. Jadi, bukan untuk menyembuhkan yang namanya infeksi. Itu yang suka salah kaprah," kata Brand Manager Andalan Femine Care, Maharani Anandita di kesempatan yang sama.

Jika memang aroma vagina itu menyengat tajam atau ami seperti ikan, sudah saatnya untuk berkonsultasi dengan dokter obstetri dan ginekologi.

"Jadi kalau sudah terkena infeksi, terus pakai sabun pembersih kewanitaan, itu tidak bisa mengobati. Karena ada pengobatan khusus dari dokter," kata wanita yang karib disapa Dita ini.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya