Waspada Infeksi Radang Tenggorokan yang Berujung Penyakit Jantung Rematik

Jika Anda terkena infeksi radang tenggorokan yang tak sembuh-sembuh, maka perlu waspada akan risiko penyakit jantung rematik.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 21 Sep 2019, 07:00 WIB
Diterbitkan 21 Sep 2019, 07:00 WIB
Makanan Penyebab Radang Tenggorokan
(Sumber: iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Jika Anda terkena infeksi radang tenggorokan yang tak sembuh-sembuh, maka perlu mewaspadai risiko penyakit jantung rematik.

Wakil Sekjen I Perhimpunan Dokter Kardiovaskular Indonesia (PERKI) BRM Ario Soeryo Kuncoro mengingatkan, segera lakukan pemeriksaan kesehatan lengkap bila radang tenggorokan yang dialami tak juga sembuh.

"Biasanya kalau infeksi radang tenggorokan berkepanjangan atau lama sembuhnya, ada kecurigaan mengarah pada penyakit jantung rematik," jelas Ario saat ditemui dalam konferensi pers"24th ASEAN Federation Cardiology Congress (AFCC) di BSD City Tangerang, Jumat (20/9/2019).

Yang menjadi catatan, keluhan rematik jantung bukan hanya karena radang tenggorokan saja, melainkan diikuti gejala lain.

"Beda radang biasa dengan radang dari jantung rematik. Bedanya, kalau penyakit jantung rematik itu keluhan diikuti keluhan lain seperti nyeri sendi, bengkak, dan kemerahan pada kulit," tambah Ario

"Lalu ada gerakan tubuh yang tidak biasa terjadi pada pasien. Kalau radang biasa tidak sampai nyeri."

 

Pembiakan dari kuman

24th ASEAN Federation Cardiology Congress
Dalam konferensi pers"24th ASEAN Federation Cardiology Congress (AFCC) di BSD City Tangerang

Penyakit jantung rematik mulai terjadi pada usia muda. Infeksi terjadi mulai usai 5-15 tahun dan 20 sampai 30-an.

Diagnosis utama adalah pembiakan dari kuman yang ada di tenggorokan tersebut.

"Kumannya khusus (Strepcoccus tipe A). Ketika seseorang periksa pertama kali, dokter bisa langsung mendeteksi (pembiakan kuman yang mengarah pada jantung rematik). Enggak perlu menunggu 30 tahun karena proses kekebalan tubuh yang akan merusak tubuh," ujar Ario.

Deteksi juga harus melalui pemeriksaan darah.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya