Menko Muhadjir: Diet Kurang Tepat Berpotensi Bayi Lahir Stunting

Calon ibu yang lakukan diet kurang tepat dapat berpotensi lahirkan bayi stunting.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 12 Nov 2019, 16:00 WIB
Diterbitkan 12 Nov 2019, 16:00 WIB
Muhadjir Effendy
Menko Muhadjir Effendy bicara stunting saat hadiri penutupan Tanwir II Nasyiatul Aisyiyah di Palembang, Minggu (10/11/2019). (Dok Biro Hukum, Informasi & Persidangan, Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan)

Liputan6.com, Jakarta Diet kurang tepat yang dilakukan para calon ibu berpotensi ibu melahirkan bayi stunting. Hal itu disampaikan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy.

"Perempuan muda yang nantinya akan menjadi calon ibu berpotensi melahirkan bayi stunting lantaran diet yang kurang tepat dan berlebihan," ujar Muhadjir dalam keterangan tertulis yang diterima Health Liputan6.com, ditulis Selasa (12/11/2019).

Guna mencegah bayi terlahir stunting dinilai perlu adanya edukasi literasi. Tujuannya agar perempuan dapat menjaga pola hidup sehat dan kebersihan lingkungan, khususnya sanitasi dan jamban.

"Perlu dipahami, stunting tidak hanya karena gizi buruk. Harus ada gerakan sanitasi lingkungan yang sehat agar anak-anak lahir tidak mengalami stunting," tutur Muhadjir.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Simak Video Menarik Berikut Ini:


Asupan Gizi Baik

Muhadjir Effendy
Menko Muhadjir Effendy bicara stunting saat hadiri penutupan Tanwir II Nasyiatul Aisyiyah di Palembang, Minggu (10/11/2019). (Dok Biro Hukum, Informasi & Persidangan, Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan)

Muhadjir mengajak kaum perempuan untuk sedini mungkin mempersiapkan generasi unggul masa depan bangsa. Pencegahan bayi lahir stunting harus dilakukan sejak masih dalam kandungan.

Salah satu faktor yang perlu diperhatikan mencegah bayi lahir stunting dengan menjaga pola makan sehat. Asupan gizi ibu hamil terpenuhi secara baik.

Ini didorong 1.000 hari pertama kehidupan termasuk masa-masa paling menentukan kualitas tumbuh kembang anak.

"Jadi, 1.000 hari awal kehidupan adalah waktu yang perlu mendapatkan perhatian. Sekali anak itu lahir stunting, maka dia akan menjadi manusia Indonesia yang tidak produktif dan menjadi beban ke depannya," Muhadjir menegaskan.


Libatkan Semua Pihak

Muhadjir Effendy
Menko Muhadjir Effendy bicara stunting saat hadiri penutupan Tanwir II Nasyiatul Aisyiyah di Palembang, Minggu (10/11/2019). (Dok Biro Hukum, Informasi & Persidangan, Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan)

Dalam memerangi stunting, Muhadjir berpesan agar seluruh pihak turut berperan aktif. Tidak hanya pemerintah, tapi pelibatan masyarakat dan organisasi pegiat lingkungan dibutuhkan menyelesaikan masalah stunting.

Adanya keterlibatan semua pihak membantu menurunkan stunting. Dampak ke depan akan tercipta peningkatan kualitas sumber daya manusia Indonesia.

"Yang pasti kita bisa bahu-membahu mengatasi masalah stunting supaya Indonesia siap menghadapi bonus demografi. Tentunya, tidak menciptakan lost generation atau generasi hilang," tandas Muhadjir.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya