Makin Banyak Fasilitas Kesehatan di Indonesia, RSCM Tak Lihat Sebagai Saingan

Sebagai salah satu rumah sakit di Indonesia, RSCM merasa harus bekerja sama dengan pelayanan kesehatan lain untuk bisa lebih maju.

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 22 Des 2019, 13:01 WIB
Diterbitkan 22 Des 2019, 13:01 WIB
RSCM
Dampak mati listrik, kemarin (4/8/2019), RS Cipto Mangunkusumo Jakarta hanya terganggu jaringan. (Liputan6.com/Fitri Haryanti Harsono

Liputan6.com, Jakarta Saat ini, semakin banyak rumah sakit baik negeri maupun swasta berdiri di Indonesia. Menanggapi hal ini, Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM) tidak melihatnya sebagai sebuah persaingan.

"Kami tidak merasa bahwa kami bersaing," kata Direktur Utama RSCM dokter Lies Dina Liastuti pada Health Liputan6.com di Senayan, Jakarta pada Sabtu (21/12/2019).

Lies mengatakan, sebagai salah satu rumah sakit di Indonesia, RSCM merasa harus bekerja sama dengan pelayanan kesehatan lain untuk bisa lebih maju.

"Karena rakyat kita ada lebih dari 250 juta, semua harus punya rumah sakit di mana pun yang bagus. Tentu RSCM justru ingin bergandengan tangan, supaya bagaimana caranya di setiap tempat punya pelayanan yang bagus," katanya.

Lies mengatakan, RSCM kerap melakukan kerja sama dengan beberapa pelayanan kesehatan di berbagai daerah Indonesia.

"Kita membuat mereka berdaya, untuk menurunkan angka penyakit dan meningkatkan derajat kesehatan di tempatnya masing-masing," kata Lies menambahkan.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Harus Sejajar dengan Layanan Kesehatan Internasional

Lies mengatakan, yang sesungguhnya jadi saingan nantinya bukanlah pelayanan kesehatan di dalam negeri. Menurutnya, sebagai rumah sakit pusat rujukan nasional, mereka harus sejajar dengan layanan kesehatan internasional.

"Kita persaingan bukan lagi antar rumah sakit di nasional."

Karena itu, yang menjadi tantangan ke depan bagi RSCM ke depannya adalah memperkuat kedaulatan kesehatan bagi masyarakat di Indonesia. Termasuk, bagaimana mereka ikut berkontribusi terhadap pelayanan kesehatan di daerah-daerah Luar Jakarta.

"Bukan bermaksud menyombongkan diri, tapi kami merasa kami harus ada. Bukan orang yang harus ke Jakarta, tetapi di daerah mereka berhak mendapatkan pelayanan yang sama dan itu kami bersiap."

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya