Sejarah Stetoskop, Bermula dari Tak Nyaman Tempelkan Telinga ke Dada

Penemu stetoskop menemukan alat tersebut karena tak nyaman tempelkan telinga ke dada pasien

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 18 Jan 2020, 16:00 WIB
Diterbitkan 18 Jan 2020, 16:00 WIB
Ilustrasi Dokter Militer
Ilustrasi Stetoskop (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Stetoskop merupakan salah satu yang banyak digunakan oleh tenaga kesehatan. Bahkan, alat ini mudah ditemui di toko-toko secara bebas.

Namun, tahukah Anda sejak kapan dan bagaimana stetoskop ditemukan?

Stetoskop ditemukan oleh dokter Prancis bernama René Laennec di tahun 1816. Saat itu, dia sedang mendapatkan pasien seorang wanita dengan masalah jantung dan memiliki kelebihan berat badan.

Dikutip dari laman Brought to Life pada Kamis (16/1/2020), sebelum ditemukan stetoskop, dokter memeriksa pasien dengan menempelkan telinga mereka secara langsung di dada atau punggung. Praktik ini disebut auskultasi.

Laennec saat itu merasa tidak nyaman memeriksa wanita itu dengan praktik tradisional tersebut. Selain itu, kegemukan juga membuat pemeriksaan menjadi sulit untuk dilakukan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Simak juga Video Menarik Berikut Ini


Tak Nyaman Tempelkan Telinga ke Dada Pasien

Ilustrasi dokter (iStockphoto)
Ilustrasi Stetoskop (iStockphoto)

Dalam tulisannya di De l'Auscultation Médiate yang terbit Agustus 1819, Laennec menceritakan pengalamannya tersebut.

"Metode lain yang baru saja disebutkan (auskultasi langsung) dianggap tidak dapat diterima oleh usia dan jenis kelamin pasien," tulis Laennec seperti dikutip dari Past Medical History.

Namun, dokter kelahiran 1781 itu ingat sebuah teknik sederhana yang pernah dipelajarinya. Laennec langsung menggulung selembar kertas ke dalam benda semacam tabung silinder lalu menempelkannya ke daerah jantung di satu sisi, sementara sisi lainnya di telinganya.

"Dan saya tidak sedikit terkejut dan senang menemukan bahwa saya dapat sedemikian merasakan gerakan jantung dengan cara yang jauh lebih jelas dan berbeda daripada yang pernah saya lakukan dengan aplikasi langsung dari telinga," ujarnya.


Dikembangkan Dokter di Seluruh Dunia

Dokter Pria
Ilustrasi Stetoskop (iStockphoto)

Laennec kemudian melanjutkan penemuannya itu dengan membuat versi yang terbuat dari kayu dan bisa digunakan sehari-hari. Dia menyebutknya stetoskop yang berasal dari bahasa Yunani yaitu 'stetos' untuk dada dan 'scopos' atau pemeriksaan.

Tahun 1819, dia mempresentasikan temuannya di Académie de Médecine. Di sana, stetoskop disambut baik dan mulai digunakan oleh para dokter di seluruh Eropa, lalu berlanjut ke Amerika Serikat dan seluruh dunia.

Pada 1840, dokter Inggris Golding Bird menciptakan stetoskop yang lebih fleksibel dengan sebuah "selang." Desain tersebut terus diubah oleh para dokter di dunia hingga pada 1851, dokter Irlandia, Arthur Leared menciptakan stetoskop binaural pertama kalinya.

Sementara, stetoskop elektronik pertama kali diproduksi pada 1970-an dan terus disempurnakan. Bagaimana denga Laennec?

Penemu stetoskop itu meninggal pada tahun 1826 di usia yang relatif muda yaitu 45 tahun. Ironisnya, Laennec meninggal karena tuberkulosis.

Sebelum kematiannya, Laennec menyebut bahwa stetoskop adalah warisan terbesar dalam hidupnya.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya