Liputan6.com, Jakarta World Health Organization (WHO) meminta dunia tetap tanggap terhadap pandemi COVID-19, namun juga tidak melupakan masalah kesehatan lain yaitu influenza.
Hal itu disampaikan Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus dalam konferensi persnya dari Jenewa, Swiss, kemarin.
Baca Juga
"Influenza menyerang setiap negara setiap tahun dan memakan korban meninggalnya sendiri," kata Tedros seperti dikutip dari laman resmi WHO pada Selasa (16/6/2020).
Advertisement
Tedros mengatakan, adanya COVID-19 dan influenza dapat memperburuk dampak pada sistem perawatan kesehatan yang dirasa sudah terlalu terbebani.
Saksikan juga Video Menarik Berikut Ini
Penurunan Jumlah Spesimen Influenza
Tedros mengatakan, program vaksinasi flu yang sudah kuat saat ini menghadapi tantangan yang signifikan akibat adanya pandemi COVID-19.
"Pengawasan influenza telah ditunda atau menurun di banyak negara dan telah terjadi penurunan tajam dalam pembagian informasi influenza dan virus karena pandemi COVID-19," kata mantan menteri kesehatan dan luar negeri Ethiopia tersebut.
Dalam tiga tahun terakhir, WHO telah melihat penurunan dramatis dalam jumlah spesimen yang diuji untuk penelitian terkait influenza secara global.
Tedros mengatakan, penurunan ini disebabkan oleh berbagai masalh termasuk alih fungsi staf dan persediaan, laboratorium yang terbebani, dan pembatasan transportasi.
"Gangguan ini mungkin memiliki efek jangka pendek dan jangka panjang, seperti hilangnya kapasitas untuk mendeteksi dan melaporikan virus influenza baru dengan potensi pandemi," ujarnya.
Tedros menjelaskan, dua kali dalam setahun WHO mengumpulkan beberapa ahli untuk bersama-sama menganalisis jenis flu yang bersirkulasi. Hasil analisis nantinya digunakan untuk memilih virus yang akan ditargetkan oleh vaksin flu pada musim mendatang di setiap belahan Bumi.
Advertisement