Awas, Mikrodroplet Penyebab Corona COVID-19 Bisa Melayang Lama di Udara

Ini langkah-langkah pencegahan terhindar dari mikrodroplet penyebab COVID-19 di ruangan.

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 10 Jul 2020, 08:33 WIB
Diterbitkan 10 Jul 2020, 07:00 WIB
Gambar ilustrasi Virus Corona COVID-19 ini diperoleh pada 27 Februari 2020 dengan izin dari Centers For Desease Control And Prevention (CDC). (AFP)
Gambar ilustrasi Virus Corona COVID-19 ini diperoleh pada 27 Februari 2020 dengan izin dari Centers For Desease Control And Prevention (CDC). (AFP)

Liputan6.com, Jakarta Juru bicara penanganan Corona di Indonesia, Achmad Yurianto mengingatkan bahwa penularan virus SARS-CoV-2 penyebab COVID-19 bisa terjadi melalui droplet orang yang sakit.

"Droplet ini ada yang ukurannya kecil yang kita sebut mikrodroplet yang memiliki waktu cukup lama untuk bisa hilang dari lingkungan," kata Yuri pada saat mengumumkan data terbaru mengenai COVID-19 di Tanah Air pada Kamis, 9 Juli 2020.

Terutama, lanjut Yuri, pada wilayah tertutup dengan ventilasi yang tidak terlalu baik, "Maka mikrodroplet ini akan melayang-layang dalam waktu relatif lama."

Yuri pun tak bosan mengingatkan agar masyarakat tidak lupa menggunakan masker. Menurut Yuri, masih banyaknya penambahan kasus COVID-19 di Indonesia disebabkan masyarakat yang kurang disiplin menggunakan masker.

Berikutnya adalah jaga jarak aman dan sering mencuci tangan menggunakan sabun.

 

Simak Video Menarik Berikut Ini

Tips Terhindar dari Mikrodroplet Penyebab Virus Corona COVID-19

Buat para pekerja yang sudah mulai kembali ke kantor, pencegahan penularan COVID-19 melalui mikrodroplet dapat dilakukan dengan memastikan bahwa sirkulasi udara dan ventilasi di ruangan terganti udaranya.

"Kemudian, sebisa mungkin untuk mendapatkan akses udara segar dari luar. Kalau bisa dilakukan, lakukan itu," katanya.

Begitu juga bagi yang berkegiatan menggunakan mobil. Yuri menyarankan agar membuka jendela mobil setiap pagi. Ini bertujuan untuk memberi kesempatan udara di dalam ruangan tergantikan dengan udara baru yang berasal dari luar.

"Setelah itu kita tutup," katanya.

Sebisa mungkin kita tidak berada di dalam satu lingkungan yang udaranya tak pernah terganti. Jangan terjebak di dalam satu ruangaan dengan AC tersikulasi di dalamnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya