GSI Lab Mampu Lakukan 5 Ribu Pemeriksaan Spesimen COVID-19 per Hari

Didukung dengan teknologi canggih, hasil pemeriksaan spesimen COVID-19 akan akurat.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 12 Agu 2020, 12:12 WIB
Diterbitkan 12 Agu 2020, 12:12 WIB
[Fimela] Ilustrasi laboratorium
GSI Lab mempunyai kapasitas 5.000 pemeriksaan spesimen COVID-19 per hari. Ilustrasi Corona Virus | unsplash.com/@anikolleshi

Liputan6.com, Jakarta - Genomik Solidaritas Indonesia (GSI Lab) secara resmi membuka laboratorium tes PCR (Polymerase Chain Reaction)  untuk pemeriksaan spesimen COVID-19. GSI Lab yang dibangun kurang dari dua bulan mampu memeriksa spesimen COVID-19 dalam jumlah besar.

"GSI Lab punya kapasitas besar yang dapat melakukan pemeriksaan 5.000 spesimen COVID-19 per hari," kata Direktur Utama GSI Lab Nino Susanto dalam konferensi pers virtual yang diadakan di GSI Lab Jakarta Selatan, Rabu (12/8/2020).

"Lab ini juga dilengkapi dengan teknologi yang maju dan terotomatisasi. Artinya, dengan teknologi maju, kita dapat mengerjakan pemeriksaan PCR dengan skala besar, namun dengan akurasi yang baik."

Sehingga, kata Nino, kualitas hasil pemeriksaan spesimen COVID-19 akan baik pula. Selain itu, adanya dukungan teknologi ini meningkatkan produktivitas sangat besar.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Simak Video Menarik Berikut Ini:


Standar Laboratorium BSL 2+

Ilustrasi penelitian
Standar Lab BSL 2. Ilustrasi (Sumber: Pixabay)

Nino melanjutkan, GSI Lab didukung laboratorium berstandar Biosafety Level (BSL) 2+. BSL-2 yaitu laboratorium yang digunakan untuk menguji mikroorganisme yang bersifat menyebabkan penyakit pada manusia dan hewan, tapi tidak menjadi ancaman serius.

Contoh mikroorganisme yang ditangani Biosafety Level 2, di antaranya virus campak (measles) dan herpes virus. Standar laboratorium GSI Lab pun mengikuti standar sesuai dengan ketentuan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Kementerian Kesehatan.

"Kami bangun GSI Lab dengan standar laboratorium yang baik, setidaknya harus memenuhi BSL 2. Hal itu sesuai dengan standar keamanan laboratorium untuk menangani virus," lanjut Nino.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya