Kata Dokter Spesialis Paru soal Penggunaan Masker Saat Berolahraga

Desilia Atikawati, dokter spesialis paru dari Rumah Sakit EMC, menyarankan untuk tidak menggunakan masker saat berolahraga.

oleh Asri Muspita Sari diperbarui 15 Okt 2020, 13:16 WIB
Diterbitkan 24 Agu 2020, 09:00 WIB
FOTO: Palestina Longgarkan Kebijakan Pencegahan COVID-19
Seorang pria mengenakan masker saat berolahraga di pusat kebugaran Kota Hebron, Tepi Barat, Palestina, Kamis (6/8/2020). Kementerian Kesehatan Palestina mendesak warga mematuhi langkah-langkah kesehatan setelah pemerintah melonggarkan kebijakan pencegahan COVID-19. (Xinhua/Mamoun Wazwaz)

Liputan6.com, Jakarta Memakai masker adalah salah satu protokol yang wajib dipatuhi selama pandemi Covid-19. Saat ini, orang semakin terbiasa menggunakan masker. Bahkan, mereka mengenakan masker saat melakukan aktivitas yang menyita energi, seperti berolahraga.

Namun, banyak juga mengeluhkan tidak nyaman, sesak, bahkan membuat napas menjadi kurang lega. Kendati demikian, olahraga rutin harus dilakukan demi menjaga kesehatan.

Lantas, apakah penggunaan masker saat berolahraga aman? Dokter Desilia Atikawati Sp, P dari Rumah Sakit EMC memberikan tanggapannya soal hal itu.

“Masih cukup kontroversial ya. Ada yang memang bilang sebenarnya tak apa-apa, tapi ada juga yang merekomendasikan tidak boleh,” ujar dokter spesialis paru itu.

Bila dilihat dari dua sudut pandang tersebut, berolahraga menggunakan masker akan mencetuskan sebuah kondisi seperti melakukan kegiatan fisik di ketinggian.

“Memang kalau kita berolahraga pakai masker, kadar oksigennya agak jadi lebih turun. Banyak hoax yang bilang jangan pakai masker karena bisa menyebabkan keracunan karbon dioksida dan segala macam,” jelas dokter Desilia.

“Pada kegiatan biasa, itu tidak bisa terjadi. Namun, jika melakukan olahraga dengan intensitas sedang hingga berat, hal tersebut mungkin bisa memicu,” katanya.

Saksikan videonya berikut ini

Sudut Pandang Lain

FOTO: Palestina Longgarkan Kebijakan Pencegahan COVID-19
Seorang pria mengenakan masker saat berolahraga di pusat kebugaran Kota Hebron, Tepi Barat, Palestina, Kamis (6/8/2020). Kementerian Kesehatan Palestina mendesak warga mematuhi langkah-langkah kesehatan setelah pemerintah melonggarkan kebijakan pencegahan COVID-19. (Xinhua/Mamoun Wazwaz)

Bila dilihat dari sudut pandang lain, menurut dokter Desilia, olahraga memang lebih baik tidak mengenakan masker. Hal ini juga sudah sesuai dengan anjuran dari WHO.

“Apalagi kalau olahraga intensitas sedang berat atau high impact ya. Terutama mereka yang sudah punya penyakit dasar jantung atau paru,” katanya.

Tak Efektif

Covid-19 di Hong Kong Mulai Tak Terkendali
Orang-orang yang memakai masker berolahraga di sebuah taman di Hong Kong, Rabu (22/7/2020). Hong Kong menghadapi "tahap kritis" dalam perjuangannya melawan COVID-19, dan pemerintah sedang memperpanjang langkah-langkah baru untuk menjaga jarak sosial. (AP Photo/Kin Cheung)

Saat melakukan aktivitas fisik, sudah pasti tubuh banyak mengeluarkan keringat. Nah, jika berolahraga pakai masker, bahan dari masker tersebut otomatis akan menjadi basah.

“Masker yang basah itu sudah menjadi tidak efektif. Justru dia bisa meningkatkan transmisi virus di sana,” jelas dokter Desilia.

Bagi yang ingin mengetahui lebih lanjut soal penjelasan mengenai penggunaan masker saat berolahraga, bisa cek video di bawah ini. Atau dapat mengunjungi kanal RS EMC yang ada di platform streaming Vidio.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya