Vaksin yang Efektif dan Aman Belum Ditemukan, Dokter: Perilaku 3M Jadi yang Utama untuk Melawan COVID-19

Ketua Tim Pedoman dan Protokol dari Tim Mitigasi PB IDI Dr dr Eka Ginanjar, SpPD-KKV mengatakan, selama vaksin yang efektif dan aman belum ditemukan, maka tindakan pencegahan seperti perilaku 3M menjadi yang utama untuk melawan COVID-19.

oleh Dyah Puspita Wisnuwardani diperbarui 09 Okt 2020, 08:47 WIB
Diterbitkan 09 Okt 2020, 07:21 WIB
mencuci tangan
ilustrasi cuci tangan/credit: @pixabay/ivabalk

Liputan6.com, Jakarta Ketua Tim Pedoman dan Protokol dari Tim Mitigasi PB IDI Dr dr Eka Ginanjar, SpPD-KKV mengatakan, selama vaksin yang efektif dan aman belum ditemukan, maka tindakan pencegahan seperti perubahan perilaku menjadi yang utama untuk melawan COVID-19.

Pencegahan itu berupa penerapan protokol kesehatan seperti penerapan perilaku 3M, memakai masker, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, serta menjaga jarak.

"Selama vaksin yang efektif dan aman belum ditemukan, maka untuk melawan COVID-19 ini pencegahanlah yang utama. Perilaku 3M yaitu memakai masker, menjaga jarak, dan selalu mencuci tangan itu merupakan hal yang utama," ucap Eka dalam sebuah tayangan video yang diterima Health-Liputan6.com, Jumat (9/10/2020).

Eka menambahkan, perubahan perilaku penerapan kebiasaan 3M mungkin sulit namun efektif cegah penularan COVID-19. "Walaupun sulit dan banyak masyarakat belum terbiasa, namun langkah 3M ini adalah cara yang paling efektif hingga saat ini dalam mencegah penularan."

Khusus untuk penggunaan masker, Eka juga mengingatkan, apabila menggunakan masker kain (non medis), sebaiknya dicuci setelah beraktivitas dan diganti dengan masker baru yang bersih dalam aktivitas berikutnya.

"Jangan lupa untuk selalu menggunakan masker kain yang bersih. Dan kalau sudah selesai menggunakannya langsung dicuci, jangan dipakai berulang-ulang sampai berhari-hari," jelasnya.

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Usai Gunakan Masker Medis, Buang Dalam Keadaan Tidak Utuh

Sedangkan apabila menggunakan masker medis seperti masker bedah, N95 dan KN95, maka sebaiknya masker dibuang di tempat sampah dalam keadaan tidak utuh untuk mencegah didaur ulang. Bila penggunaan untuk medis, maka digolongkan dalam sampah medis yang harus dikelola khusus.

Eka menyadari ketidaknyamanan masyarakat dalam menggunakan masker dalam beraktivitas. Namun ia menegaskan bahwa disiplin menggunakan masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan dengan sabun ini adalah bukan hanya menjaga keselamatan diri sendiri, namun juga keluarga dan orang di sekitar. Terutama saat ini yang paling diwaspadai adalah Orang Tanpa Gejala (OTG) yang bisa saja merasa sehat dan terus beraktivitas dengan mengabaikan protokol kesehatan.

"Sebagian besar pasien COVID yang ditangani para dokter merasa menyesal tidak mematuhi protokol kesehatan setelah terkena COVID, dan mereka merasakan betul bahwa COVID itu nyata dan menyiksa tubuh. Oleh karena itu, cegahlah diri Anda dari penularan dan cegahlah diri Anda juga untuk menjadi sumber penularan," tutup Eka.

 


Infografis Cuci Tangan

Infografis Yuk Perhatikan Cara Cuci Tangan yang Benar. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Yuk Perhatikan Cara Cuci Tangan yang Benar. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya