Perubahan Perilaku untuk Cegah COVID-19, Kartini Rustandi: Pahami Teknis Mencuci Tangan, Pakai Masker dan Jaga Jarak

Perubahan perilaku merupakan kunci dari penyebaran virus Corona penyebab COVID-19.

oleh Liputan6.com diperbarui 09 Okt 2020, 08:42 WIB
Diterbitkan 08 Okt 2020, 19:00 WIB
Perhatikan Teknis Menggunakan Masker, Mencuci Tangan, dan Menjaga Jarak Dalam Perilaku Keseharian
Kartini Rustandi selaku Plt Direktur Kesehatan Kerja dan Olahraga Kementrian Kesehatan Republik Indonesia menjelaskan bagaimana cara yang baik dan benar dalam menjalani protokol kesehatan yang diwajibkan oleh pemerintah di LIVE Streaming Webinar Liputan6 pada hari Kamis, 08 Oktober 2020.

Liputan6.com, Jakarta Perubahan perilaku merupakan kunci dari penyebaran virus Corona penyebab COVID-19. Karenanya, masyarakat harus bisa beradaptasi dari sekarang untuk menggunakan masker, mencuci tangan dan menjaga jarak agar dapat menekan penyebaran virus Corona. Hal ini disampaikan Plt Direktur Kesehatan Kerja dan Olahraga Kementrian Kesehatan Republik Indonesia Kartini Rustandi.

“Yang tadinya kita tidak biasa pakai masker harus pakai masker seharian. Yang biasanya enggak rajin cuci tangan harus rajin cuci tangan. Yang biasanya cipika-cipiki, sekarang kita salaman saja tidak boleh. Itu adalah salah satu perubahan perilaku yang tentu tidak mudah diubah,” tutur Kartini dalam Live Streaming Liputan6.com "Waspada COVID-19 Kluster Perkantoran dan Cara Antisipasinya", Kamis, 8 Oktober 2020.

Menurut Kartini, masyarakat tentunya telah mengetahui protokol kesehatan yang dikeluarkan oleh Pemerintah. Namun pada praktiknya, Kartini mengingatkan bahwa masyarakat perlu paham bagaimana cara melakukannya dengan baik dan benar dalam perilaku keseharian.

“Jaga jarak sudah, tapi cukup enggak jaraknya? Kemudian cuci tangan, cuci tangannya benar atau tidak? Belum lagi kita pakai masker, sudah tahu iya, sudah pakai iya, tapi baik dan benar enggak dalam memakainya?” ujar Kartini.

Menerapkan protokol kesehatan secara kurang tepat akan membuka potensi paparan COVID-19. Kartini mencontohkan, potensi paparan COVID-19 bisa timbul dari cara membuka masker yang keliru.

Membuka masker yang benar, kata Kartini, adalah dari samping, dengan melepaskan pengait atau simpul dari telinga dan belakang kepala. Bukan dengan menurunkan masker ke dagu. Menurunkan dan menaikkan masker ke dan dari dagu justru akan membuat masker yang digunakan terkontaminasi. 

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan juga video menarik berikut ini:

Ganti Masker Kain Setelah 4 Jam

Hal lain yang perlu diperhatikan dalam penggunaan masker, apabila mengenakan masker kain yaitu menggantinya setelah empat jam. Ini karena masker cenderung menjadi basah karena terkena droplet, terutama jika penggunanya aktif berbicara. Oleh karena itu, masker perlu segera diganti. 

“Masyarakat harus tahu dan paham bahwa penyebaran virus Corona ini tersebar melalui droplet atau percikan liur yang tidak bisa berpindah sendiri. Droplet itu pada saat kita bicara, kita bersin, dan ketika tangan kita kena juga atau benda-benda di sekitar kita kena, virus ini akan masuk lewat hidung dan mulut,” jelas Kartini.

Kartini menekankan, masyarakat harus mempunyai pengetahuan yang baik dan benar terkait dengan bagaimana menggunakan masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak.

 

(Deskhila Wijaya)

Infografis Masker

Infografis Pakai Masker Kain SNI, Jangan Scuba dan Buff. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Pakai Masker Kain SNI, Jangan Scuba dan Buff. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya