Liputan6.com, Jakarta Pandemi COVID-19 membuat banyak masyarakat gentar bila harus berobat ke rumah sakit karena khawatir tertular. Namun, Direktur Utama RS Kanker Dharmais Soeko Nindito meminta masyarakat tidak takut memeriksakan diri atau berobat ke rumah sakit bila sudah didiagnosis kanker payudara.
Penundaan pengobatan kanker termasuk kanker payudara seperti kemoterapi akan berdampak buruk pada proses pemulihan penyakit.
Baca Juga
"Pada prinsipnya jika terjadi sesuatu pada payudara, jangan ragu periksa diri ke rumah sakit. Apalagi sudah terdiagnosis kanker payudara, ikuti anjuran dokter. Pengobatan kanker payudara, jangan ditunda," kata Soeko.
Advertisement
Selain itu, tindakan pencegahan juga mesti tetap dilakukan yakni dengan SADARI atau Pemeriksaan Payudara Sendiri. Caranya dengan menggunakan tangan dan penglihatan untuk memeriksa apakah ada perubahan fisik pada payudara.
"Namun jika masih ragu, tambahnya, disarankan melakukan pemeriksaan payudara oleh tenaga klinis (SADANIS) yaitu pemeriksaan oleh bidan, perawat atau dokter di fasilitas pelayanan kesehatan," katanya dalam rilis yang diterima Health-Liputan6.com.
Menurut data Globocan 2018, kanker payudara merupakan paling banyak terjadi pada kaum wanita di Indonesia. Angka kejadian kanker payudara pada perempuan sebesar 42,1 per 100 ribu penduduk. Angka kematian akibat penyakit ini adalah 17 per 100.000 penduduk.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Simak juga video menarik berikut:
Bagi Masker Pink
Pada bulan kesadaran kanker payudara yakni Oktober, RS Kanker Dharmais membagikan sebanyak 2.000 masker warna merah muda (pink) kepada pasien, pengunjung dan karyawan.
Bersamaan dengan itu dilakukan edukasi penyadaran pentingnya deteksi dini kasus kanker payudara melalui berbagai media rumah sakit. Deteksi dini dapat mengurangi risiko kasus penyakit kanker payudara dan dapat juga pengobatannya menjadi lebih mudah dan lebih murah.
Advertisement