Liputan6.com, Singapura - Kementerian Kesehatan Singapura (MOH) menyarankan menghentikan sementara penggunaan dua vaksin influenza sebagai tindak pencegahan setelah adanya kasus kematian yang terjadi di Korea Selatan.
"Ini adalah tindakan pencegahan menyusul kematian setelah disuntik vaksin influenza di Korea Selatan," kata MOH pada Minggu, 25 Oktober 2020, seperti dikutip dari situs Channel News Asia, Senin, 26 Oktober 2020.
Hingga Sabtu, 24 Oktober 2020, sebanyak 48 orang di Korea Selatan dilaporkan meninggal setelah mendapatkan vaksin flu sebagai bagian dari program vaksinasi di negara tersebut.
Advertisement
Otoritas Kesehatan Korea Selatan mengatakan tidak menemukan adanya hubungan langsung antara kematian dan vaksin flu.
Meski begitu MOH dan Otoritas Ilmu Kesehatan (Health Sciences Authority/HSA) tetap tak bisa tinggal diam.
"HSA menghubungi pihak berwenang Korea Selatan untuk mendapatkan informasi lebih lanjut saat mereka menyelidiki kematian yang terjadi, apakah itu terkait vaksinasi influenza atau bukan," kata MOH.
"Berdasarkan informasi yang dikeluarkan oleh otoritas kesehatan Korea Selatan, tujuh merek vaksin influenza diberikan kepada orang-orang yang dinyatakan meninggal dunia tersebut," MOH melanjutkan.
Menurut MOH, dua dari tujuh mereka vaksin flu tersebut tersedia di Singapura, yaitu SKYCellflu Quadrivalent produksi SK Bioscience yang didistribusikan oleh AJ Biologics, dan VaxigripTetra produksi Sanofi Pasteur yang didistribusikan secara lokal oleh Sanofi Aventis.
MOH langsung memberitahu penyedia layanan kesehatan dan praktisi medis di seluruh rumah sakit di Singapura untuk sementara waktu menghentikan menggunakan dua vaksin tersebut.
Simak Video Berikut Ini
Infografis
Advertisement