Banyak Orang Belum Paham Konsep OTG COVID-19, Penerapan Protokol 3M Masih Parsial

Konsep orang tanpa gejala (OTG) dalam rantai penularan COVID-19 belum dipahami sebagian besar masyarakat Indonesia.

oleh Dyah Puspita Wisnuwardani diperbarui 06 Nov 2020, 17:33 WIB
Diterbitkan 06 Nov 2020, 17:32 WIB
Ilustrasi mencuci tangan
Ilustrasi mencuci tangan (Dok.Unsplash)

Liputan6.com, Jakarta Konsep orang tanpa gejala (OTG) dalam rantai penularan COVID-19 belum dipahami sebagian besar masyarakat Indonesia. Demikian hasil survei mengenai perilaku 3M yang dilakukan Nielsen dan UNICEF pada Agustus 2020.

Hasil survei terhadap 2.000 orang dan dilaksanakan di enam kota besar yakni Jakarta, Makassar, Surabaya, Bandung, Semarang, dan Medan itu menunjukkan bahwa di antara tiga protokol kesehatan tersebut, menjaga jarak menjadi perilaku yang paling minim diterapkan. Hanya 46,8 persen responden yang menerapkan protokol kesehatan menjaga jarak agar terhindar dari paparan COVID-19.

Sementara, mencuci tangan menjadi perilaku yang paling banyak dilakukan responden yakni 71,2 persen. Kemudian diikuti dengan memakai masker, 70,8 persen. Hasil survei ini menunjukkan bahwa masyarakat masih melakukan protokol kesehatan 3M secara parsial dengan mencuci tangan dan memakai masker paling banyak dilakukan.

Konsultan UNICEF Risang Rimbatmaja mengatakan, ada aspek norma sosial dan mispersepsi yang melatarbelakangi rendahnya implementasi protokol ini.

"Misalnya orang lain yang mendekat, bukan saya. Semua juga tidak jaga jarak kenapa saya harus jaga jarak. Nomor duanya adalah mispersepsi, saya sehat, tidak ada virus, ngapain kita jaga jarak. Konsep Orang Tanpa Gejala (OTG) itu belum betul-betul masuk di benak orang," tuturnya dalam diskusi "Keterlibatan Masyarakat dalam Respon Pandemi COVID-19", Rabu (4/11/2020).

 

Saksikan Juga Video Menarik Berikut Ini


Perlu Kampanye 3M Lebih Gencar

Terkait hal ini, UNICEF Communications Development Specialist Rizky Ika Syafitri menjelaskan konsep OTG perlu lebih ditekankan dalam komunikasi dengan masyarakat. Menurut Rizky, tidak mudah mengubah perilaku masyarkaat saat pandemi. Disiplin dan kepatuhan terhadap protokol kesehatan menjadi kunci untuk keluar dari krisis kesehatan ini.

"Kami (UNICEF) mencoba menggali data agar kami bisa merumuskan strategi komunikasi yang tepat untuk mencapai perubahan perilaku. Kita harus paham audience, pengetahun (mereka) cara pencegahan, cara penularan gimana, sikapnya terhadap perilaku itu," tambahnya.

Dari 2.000 responden yang disurvei, hanya 31.5 persen yang telah menerapkan perilaku 3M (memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak) guna mencegah penularan COVID-19. Artinya, baru sepertiga dari responden survei yang menerapkan protokol kesehatan secara lengkap.

"Kalau kita bicara status sosial ekonomi, hasil survei mengatakan justru lower 1 dan 2 paling banyak yang melakukan tiga perilaku sekaligus (3M). Dari sisi usia, yang muda-muda kurang disiplin. Yang agak senior 50-54 tahun paling disiplin, ada perbedaan di rentang usia," kata Risang.

 


Infografis 3M

Infografis 3M Turunkan Risiko Covid-19 Berapa Persen?
Infografis 3M Turunkan Risiko Covid-19 Berapa Persen? (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya