Liputan6.com, Jakarta Di masa pandemi vaksin COVID-19 menjadi satu hal yang sangat ditunggu-tunggu. Walau demikian, masih ada masyarakat yang belum mengerti apa itu vaksin, vaksinasi, dan imunisasi.
Guna meluruskan berbagai anggapan tentang vaksin Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (Unpad) Prof. Dr. dr Cissy Kartasasmita, Sp. A (K), M. Sc menjelaskan tentang ketiganya.
Baca Juga
Cissy menjelaskan vaksin adalah zat yang mengandung antigen dari virus atau bakteri yang hendak ditanggulangi penyebarannya.
Advertisement
“Vaksin adalah zat atau sediaan yang mengandung antigen dari virus atau bakteri yang ingin kita dapatkan manfaatnya,” ujar Cissy dalam webinar Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Senin (16/11/2020).
Vaksin dapat mengandung virus atau atau bakteri baik dalam keadaan mati maupun hidup, dapat berupa partikelnya atau RNA dan DNA-nya.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Simak Video Berikut Ini:
Vaksinasi dan Imunisasi
Jika vaksin adalah zatnya maka vaksinasi adalah proses memasukan vaksin ke dalam tubuh.
“Vaksinasi adalah tindakan untuk memasukkan vaksin ke dalam tubuh manusia guna mendapatkan reaksi respons imun menghasilkan antibodi,” lanjutnya.
Sedangkan, imunisasi adalah proses yang terjadi di dalam tubuh setelah mendapatkan vaksinasi.
“Vaksinasi memasukkan vaksin ke dalam tubuh, timbul respons imun nah itu yang disebut imunisasi, jadi satu proses untuk mendapatkan imunitas.”
Advertisement
Kenapa Perlu Vaksin?
Cissy juga menjelaskan kenapa manusia membutuhkan vaksin. Menurutnya, vaksinasi berfungsi untuk menghasilkan respons imun terhadap berbagai penyakit terutama penyakit infeksi.
“Ada sekelompok penyakit yang disebut ‘penyakit yang dapat dicegah dengan vaksinasi’ seperti vaksin hepatitis B yang biasa diberikan untuk bayi-bayi sejak lahir hingga dia berusia 18 tahun.”
Hal penting kedua adalah, ketika vaksinasi diberikan dan imunitas timbul di banyak orang maka akan timbul pula imunitas populasi.
“Jadi orang-orang yang diberi vaksin akan mempunyai imunitas tertentu untuk diri dia sendiri. Tapi kalau jumlahnya banyak mencakup suatu ambang tertentu itu akan melindungi yang lain.”
Perlindungan pada orang lain yang dimaksud adalah bayi dan orang dengan gangguan imun yang tidak mendapat vaksinasi. Jika lingkunganya kuat maka orang-orang yang tidak mendapatkan vaksin juga akan ikut terlindungi.
INFOGRAFIS: Urutan Penerima Vaksin COVID-19 di Indonesia
Advertisement