Antibodi sudah Terbentuk Setelah Vaksinasi, Kenapa Bisa Positif COVID-19?

Itu mengapa seseorang yang sudah vaksinasi COVID-19 tetap harus mematuhi 3M agar tak tertular Virus Corona

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 25 Jan 2021, 13:00 WIB
Diterbitkan 25 Jan 2021, 13:00 WIB
Banner Rapid Test, Tes Massal Virus Corona Covid-19
Banner Rapid Test, Tes Massal Virus Corona Covid-19 (Liputan6.com/Triyasni)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua POKJA Infeksi Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), Erlina Burhan, mengingatkan, meski antibodi sudah terbentuk setelah vaksinasi COVID-19, seseorang masih berisiko terinfeksi Virus Corona.

Terlebih jika virus penyebab COVID-19 tersebut masuk ke dalam tubuh dalam jumlah yang banyak dengan intensitas yang cukup sering.

"Jadi, begini, dengan kekebalan yang sedimikian rupa, kalau terpapar virus SARS-CoV-2 dalam durasi cukup lama dan frekuensinya cukup sering, jumlah virusnya ini menjadi banyak banget," kata Erlina dalam sebuah kesempatan ditulis Health Liputan6.com pada Senin, 25 Januari 2021.

"Orang yang bersangkutan itu pun kemudian jadi terjangkit dan positif COVID-19," Erlina melanjutkan.

Walau begitu, kekebalan yang sudah terbentuk akan bekerja keras melawan Virus Corona pada seseorang yang terkena COVID-19 beberapa saat setelah vaksinasi.

"Karena ada unsur kekebalan dan perlawanan dalam tubuh juga, biasanya kalau pun sakit ringan-ringan saja," katanya.

"Intinya, kalau pun ada risiko menjadi sakit, penyakitnya juga lebih ringan. Misal, lebih dari 1.000 orang yang ikut vaksinasi COVID-19, hanya tujuh orang menjadi sakit setelah divaksin," Erlina menjelaskan.

 

 

 

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Menarik Berikut Ini:

Risiko Sakit Terpapar COVID-19 Setelah Divaksin Itu 30 Persen

FOTO: Tenaga Kesehatan di Tangerang Selatan Mulai Disuntik Vaksin COVID-19
Tenaga kesehatan menjalani pemeriksaan sebelum menjalani vaksinasi COVID-19 di Puskesmas Jurang Mangu, Tangerang Selatan, Jumat (15/1/2021). Program vaksinasi COVID-19 tahap pertama kepada tenaga kesehatan mulai dilakukan di berbagai daerah di Indonesia. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Antibodi, lanjut Erlina, sepenuhnya tercapai pada hari ke-28 usai vaksinasi. Ia mencontohkan rentang waktu terbentuknya antibodi dari vaksin Pfizer.

Setelah suntikan dosis pertama, antibodi mulai terbentuk pada hari ke-12. Selepas hari ke-21, tepat saat suntikan dosis vaksin COVID-19 kedua, selanjutnya, antibodi tercapai penuh pada hari ke-28.

"Melihat rentang waktu muncul antibodi, kita tidak bisa menampik, bahwa ada kemungkinan seseorang positif COVID-19 usai divaksin. Pesan Saya, protokol kesehatan jangan dilupakan kalau sudah divaksin. Ya, karena itu tadi, masih ada kemungkinan terjangkit virus Corona," pesan Erlina.

Juru Bicara Vaksinasi Kementerian Kesehatan RI Siti Nadia Tarmidzi menambahkan, vaksinasi tetap menjadi penting dan memberikan perlindungan tubuh. Risiko terpapar COVID-19 setelah divaksin itu 30 persen.

"Vaksinasi penting. Ini akan memberikan perlindungan, sehingga risiko kita sakit kena COVID-19 tidak jadi parah, hanya 30 persen. Vaksinasi juga mencegah kematian," tambahnya.

"Kita juga ketahui bersama risiko orang yang terinfeksi COVID-19 tanpa perlindungan vaksinasi menjadi 3 kali lipat dibandingkan dengan orang yang mendapatkan vaksinasi COVID-19."

Infografis 7 Kepala Daerah Positif Covid-19

Infografis 7 Kepala Daerah Positif Covid-19. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis 7 Kepala Daerah Positif Covid-19. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya