5 Penyakit yang Timbul Akibat Terbiasa Mengejan Terlalu Kuat Saat BAB

Kebiasaan mengejan yang terlalu kuat bisa berdampak buruk bagi kesehatan, terutama kondisi organ bagian bawah perut.

oleh Gilar Ramdhani diperbarui 07 Mar 2021, 12:10 WIB
Diterbitkan 07 Mar 2021, 12:10 WIB
5 Penyakit yang Timbul Akibat Terbiasa Mengejan Terlalu Kuat Saat BAB
Atasi Wasir dengan Kiat Sederhana Ini

Liputan6.com, Jakarta Susah buang air besar atau sembelit kerap dialami orang-orang yang gaya hidupnya tidak sehat, kurang mengonsumsi makanan berserat tinggi dan minim minum air putih. Selain mengganggu kenyamanan dan pergerakan, sembelit juga membuat perut bawah terlihat lebih besar. Sehingga seseorang harus mengejan dengan ekstra tenaga agar feses bisa segera keluarnya. 

Sayangnya, kebiasaan mengejan yang terlalu kuat bisa berdampak buruk bagi kesehatan, terutama kondisi organ bagian bawah perut. Pada tingkat tertentu sampai harus di lakukan operasi atau pembedahan untuk menghilangkan rasa sakit dan menyembuhkannya.

Berikut ini beberapa penyakit yang bisa timbul akibat kebiasaan mengejan yang terlalu kuat dan terus menerus.

1. Wasir atau ambeien

Dikutip dari klikdokter, wasir atau ambeien dalam bahasa medis disebut hemoroid, merupakan suatu kondisi dimana terjadi pelebaran dari pembuluh darah yang berlokasi di sekitar anus. Pembuluh darah anus yang melebar ini seringkali teregang hebat, menipis, dan teriritasi.

Kondisi tersebut terutama terjadi bila faktor-faktor risiko terus berulang, contohnya sering mengalami buang air besar yang keras. Hal inilah yang berujung pada terjadinya komplikasi ambeien yaitu kondisi anemia hingga syok, bila terjadi perdarahan yang begitu banyak dari pembuluh darah yang teriritasi tersebut.

Gejala wasir atau ambeien yang umumnya terjadi:

  • Munculnya darah segar menetes dari anus saat buang air besar
  • Gatal pada anus
  • Nyeri. Nyeri timbul akibat teriritasinya ambeien akibat bergesekan dengan pakaian atau saat duduk. Nyeri hebat juga dapat timbul bila terdapat pembekuan darah pada ambeien
  • Tampak benjolan lembab di area anus yang berwarna merah muda (lebih terang) dari area sekitarnya
  • Muncul benjolan keluar dari anus pasca buang air besar, benjolan dapat masuk sendiri atau harus didorong terlebih dahulu
  • Pucat, mudah lemas, tidak mudah konsentrasi, bila telah terjadi komplikasi anemia akibat perdarahan yang berlebihan
  • Jika Anda mengalami gejala ambeien seperti yang disebutkan di atas, segera periksakan diri ke dokter ya.

 

2. Hernia atau turun berok

Hernia
Hernia

Masalah kesehatan selanjutnya adalah hernia atau turun berok. Suatu kondisi muncul benjolan pada tubuh yang terjadi ketika bagian dalam tubuh menekan bagian otot atau jaringan di sekitarnya yang lemah. Hernia biasanya muncul di area antara dada dan pinggul.

Sebagian besar kasus hernia tidak menunjukkan gejala, atau bilapun ada hanya minimal. Keluhan yang paling sering disadari ialah benjolan di perut atau lipat paha. Benjolan ini dapat ditekan atau menghilang ketika berbaring. Batuk atau mengejan dapat membuat benjolan ini timbul.

Hernia terbagi menjadi beberapa jenis, yakni:

  • Hernia inguinalis (di selangkangan dalam)
  • Hernia insisional (terjadi akibat sayatan operasi)
  • Hernia femoralis (di selangkangan luar)
  • Hernia umbilikalis (pada pusar)
  • Hernia hiatus (pada lambung bagian atas)

Gejala hernia dari beberapa jenis hampir sama yaitu:

  • Terdapat benjolan di bawah kulit perut atau lipat paha yang hilang timbul. Benjolan akan hilang bila berbaring dan akan timbul ketika tekanan perut meningkat akibat batuk atau mengejan.
  • Bisa terdapat nyeri saat benjolan ditekan.
  • Rasa tidak nyaman pada perut yang kadang disertai konstipasi atau darah pada tinja.
  • Rasa tidak nyaman pada perut atau lipat paha ketika mengangkat benda berat, membungkuk, mengejan, atau berdiri dalam waktu lama.

3. Prolaps rektum

Prolaps rektum adalah suatu kondisi saat dinding rektum mengalami prolaps atau penurunan hingga menonjol keluar dari anus dan terlihat di luar tubuh. Rektum sendiri adalah salah satu organ dalam sistem pencernaan yang berfungsi sebagai penampung feses sebelum dikeluarkan lewat anus.

Prolaps yang terjadi bisa berupa internal dan eksternal. Pada prolaps internal, rektum mulai menurun tetapi tidak sampai keluar anus. Sedangkan pada prolapse eksternal, rektum sudah menurun sampai keluar. Ada yang lapisan rektalnya keluar sepenuhnya, ada juga yang hanya keluar sebagian.

Kondisi prolaps rektum hampir serupa dengan ambeien. Bedanya, bila prolaps rektum didasari oleh rektum yang menurun, ambeien didasari oleh pembengkakan pembuluh darah yang ada di dekat anus. Bila sudah parah, prolaps rektum dapat menyebabkan gangrene atau kematian jaringan pada bagian rektum yang pada akhirnya mengganggu fungsi saluran pencernaan.

 

4. Rahim turun

Kenali Perbedaan Kista Ovarium dan Mioma Rahim (Emily Frost/Shutterstock)
Ilustrasi Rahim (Emily Frost/Shutterstock)

Rahim turun merupakan kondisi yang dapat terjadi apabila otot dan ligamen dasar panggul meregang dan melemah, serta berkurang kemampuannya menyokong rahim. Akibatnya, rahim dapat turun atau menonjol keluar dari vagina.

Kondisi ini dapat dialami oleh semua wanita. Meski demikian, masalah ini lebih sering terjadi pada wanita pasca menopause, dengan riwayat satu kali atau lebih persalinan vagina.

Umumnya, rahim turun dengan derajat ringan tidak menampakkan tanda atau gejala tertentu. Namun, pada derajat sedang atau berat bisa timbul tanda dan gejala rahim turun berupa:

  • Rasa berat atau tertarik pada panggul
  • Terdapat jaringan yang menonjol keluar dari vagina
  • Gangguan berkemih, seperti urine yang menetes (inkontinensia) atau retensi urine
  • Kesulitan buang air besar
  • Merasa tidak nyaman saat duduk, atau merasa seperti ada sesuatu yang jatuh dari vagina
  • Saat berhubungan intim kerap terjadi kendala seperti adanya sesuatu yang lolos atau longgar pada vagina

5. Sesak nafas dan nyeri dada

 

Waspada Penyakit di Balik Nyeri Dada
Waspada Penyakit di Balik Nyeri Dada

Mengejan terlalu kuat juga sangat berbahaya bagi mereka yang sedari awal memiliki penyakit jantung, seperti gagal jantung atau jantung koroner. Karena penderita penyakit jantung pada dasarnya tidak boleh kelelahan, saat si penderita penyakit jantung mengejan terlalu kuat saat BAB, maka hal itu bisa membuat yang mengalaminya merasa kelelahan dengan gejala sesak napas dan nyeri dada. Jika dibiarkan, itu bisa berbahaya.

Untuk mencegah beberapa risiko penyakit di atas, hindari kebiasaan mengejan terlalu kuat dan pastikan untuk mengonsumsi makanan serat yang lebih banyak mulai dari sayuran, buah-buahan, dan biji-bijian atau oatmeal. Selain untuk memenuhi kebutuhan serat harian, Oatmeal terbuat dari oat, yakni sejenis gandum utuh yang mengandung banyak nutrisi, meliputi protein, karbohidrat, serat, lemak sehat, vitamin B1, B2, B3, B5, B9, kalsium, magnesium, folat, fosfor, kalium, zat besi, dan mangan. Oatmeal juga mengandung antioksidan yang berperan penting dalam menangkal radikal bebas dan meningkatkan daya tahan tubuh.

 

(*)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya