Mutasi Virus Corona 'Eek' Lebih Menular, Satgas COVID-19: Lebih Disiplin Protokol Kesehatan

Satgas juga mengatakan bahwa terkait mutasi virus Corona, pemerintah akan meningkatkan whole genome sequencing dan memperketat pelaku perjalanan dari luar negeri

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 09 Apr 2021, 11:00 WIB
Diterbitkan 09 Apr 2021, 11:00 WIB
Ketika Warga Kali Pasir Perangi Virus Corona dengan Pesan Mural
Seorang anak kenakan masker dengan latar belakang mural Indonesia Bisa Stop Corona di Lapangan Bulutangkis, Kampung Kali Pasir, Jakarta, Selasa (7/4/2020). Pesan mural mengajak warga untuk memutus rantai penyebaran Corona Covid-19 dengan diam di rumah. (Liputan6.com/Fery Pradolo)

Liputan6.com, Jakarta Satgas Penanganan COVID-19 meminta masyarakat untuk tidak panik terkait dengan ditemukannya mutasi virus Corona SARS-CoV-2 E484K atau yang saat ini lebih populer dengan nama "Eek".

Dalam konferensi persnya pada Kamis (8/4/2021), Wiku Adisasmito, Juru Bicara dan Koordinator Tim Pakar Satgas menjelaskan bahwa E484K merupakan mutasi dari virus Corona varian B117.

"Mutasi E484K yang terjadi pada protein spike adalah mutasi yang sama seperti ditemukan pada varian Afrika Selatan dan Brasil serta dinilai lebih menular," kata Wiku dari Graha BNPB, Jakarta.

"Saya harapkan masyarakat tidak panik tapi hendaknya semakin disiplin dalam menjalankan protokol kesehatan dalam setiap aktivitas," kata Wiku.

Wiku mengatakan, disiplin protokol kesehatan merupakan pertahanan utama dalam mencegah penularan COVID-19. Para pakar sepakat bahwa dengan mencegah penyakit itu menular  juga berarti mencegah virus SARS-CoV-2 menjadi semakin bermutasi.

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

 

Saksikan Juga Video Menarik Berikut Ini

Upaya Pemerintah

Virus Corona COVID-19 dari Mikroskop
Gambar menggunakan mikroskop elektron yang tak bertanggal pada Februari 2020 menunjukkan virus corona SARS-CoV-2 (oranye) muncul dari permukaan sel (hijau) yang dikultur di laboratorium. Sampel virus dan sel diambil dari seorang pasien yang terinfeksi COVID-19. (NIAID-RML via AP)

Terkait temuan mutasi virus corona E484K, Wiku pun mengatakan bahwa pemerintah terus meningkatkan whole genome sequencing (WGS), untuk memetakan varian COVID-19 yang masuk ke Indonesia.

Selain itu, Wiku juga mengatakan bahwa pemerintah "memperketat proses skrining pada saat Warga Negara Asing dan Warga Negara Indonesia yang masuk dari luar negeri ke Indonesia."

Pada kesempatan tersebut, Wiku menambahkan dalam Surat Edaran Kasatgas Nomor 13 Tahun 2021 tentang Peniadaan Mudik pada Bulan Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri tahun 1442 Hijriah, terdapat aturan bagi WNI yang hendak pulang ke Indonesia atau repatriasi.

"Apabila tidak ada keperluan yang sangat mendesak diimbau untuk menunda sementara kepulangannya di periode ini (6 sampai 17 Mei 2021), dengan harapan dapat mencegah masuknya imported case dengan varian mutasinya," kata Wiku.

Infografis Waspada Varian Corona B117 Terdeteksi di Indonesia

Infografis Waspada Varian Corona B117 Terdeteksi di Indonesia. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Waspada Varian Corona B117 Terdeteksi di Indonesia. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya