Tips Tepat Mencuci Buah dan Sayur Menurut Ahli Gizi

Bolehkah mencuci sayur dan buah dengan sabun karena ingin memastikan membersihkannya dari sisa pestisida?

oleh Fitri Syarifah diperbarui 31 Mei 2021, 09:00 WIB
Diterbitkan 31 Mei 2021, 09:00 WIB
Perlukah Mencuci Sayur dan Buah dengan Sabun?
Ilustrasi mencuci sayur dan buah. (dok. foto Minki Kim/Unsplash.com)

Liputan6.com, Jakarta Bolehkah mencuci sayur dan buah dengan sabun karena ingin memastikan membersihkannya dari sisa pestisida?

Dilansir dari Health, tanah yang masih menempel pada sayuran tentu tidak menggugah selera dan menambah tekstur berpasir pada makanan Anda. Sementara patogen mikroba yang dapat ditemukan pada buah atau sayur yaitu E. coli, Salmonella, dan mikroba penyebab norovirus, dapat menyebabkan penyakit bawaan makanan.

Penelitian juga mengaitkan residu pestisida dengan efek kesehatan negatif. Misalnya, pestisida makanan dapat dikaitkan dengan konsekuensi reproduksi yang merugikan bagi wanita, khususnya kemungkinan kehamilan dan kelahiran hidup yang lebih rendah setelah perawatan infertilitas. Sementara menurut sebuah penelitian dari jurnal Human Reproduction Consumption, kesuburan pria juga dapat terkena dampak negatif dengan memakan produk dengan residu pestisida tingkat tinggi.

Ahli gizi Cynthia Sass mengatakan memberikan beberapa tips membersihkan buah dan sayur.

1. Tidak disarankan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (Fod and Drug Administration/FDA) mencuci buah dan sayuran dengan sabun, deterjen, atau pencucian produk komersial.

"Produk sabun dan deterjen rumah tangga dapat diserap oleh buah-buahan dan sayuran, meskipun dibilas secara menyeluruh, dan dapat membuat Anda sakit," kata badan tersebut.

FDA juga mencatat bahwa keamanan residu pencucian produk komersial tidak diketahui.Adapun rekomedasi dari FDA, mencuci buah dan sayur sebelum disajikan sebaiknya dicuci di bawah air dingin yang mengalir. Lalu untuk jenis yang keras seperti mentimun, gosoklah dengan sikat yang bersih, masih tanpa sabun. Setelah dicuci, keringkan dengan handuk/tisu bersih untuk mengurangi bakteri yang mungkin tertinggal di permukaan, tambah FDA.

 

Simak Video Berikut Ini:

Cukupkah dengan Air Mengalir?

Jika Anda mempertanyakan sudah cukupkah membersihkan produk dari pestisida hanya dengan air, menurut studi tahun 2018 dari Journal of the Science of Food and Agriculture, mencuci dan merendam hanya dapat mengurangi tingkat residu pestisida pada tingkat tertentu. Maka jika memungkinkan, mengupas buah atau sayur dapat mengurangi residu pestisida dengan lebih efektif. Tetapi penting untuk dicatat bahwa manfaat makan lima hingga tujuh porsi produk setiap hari jauh lebih besar daripada risiko pestisida.

Dengan kata lain, meskipun mencuci tidak sepenuhnya menghilangkan residu, Anda akan lebih melindungi kesehatan Anda dengan mengonsumsi buah dan sayuran dibandingkan dengan menghindarinya. Dibandingkan dengan sayuran dan buah-buahan yang ditanam secara konvensional, produk yang ditanam secara organik telah terbukti mengandung tingkat residu pestisida yang dapat dideteksi lebih rendah. Namun, produk segar organik sekalipun harus dicuci sebelum dikonsumsi.

Anda mungkin pernah mendengar bahwa cuka adalah salah satu cara untuk membersihkan buah atau sayur. Tetapi hasil efikasinya pun masih tetap setuju dengan pedoman mencuci hanya dengan airnya FDA.

Dalam penelitian tersebut, selada, brokoli , apel, dan tomat terkena bakteri dan kemudian dibersihkan dengan dua menit rendam dalam air keran, pencucian produk komersial, larutan cuka 5 persen, larutan lemon 13 persen, bilas dengan air keran yang mengalir, bilas dan gosok dengan air keran yang mengalir, sikat dengan air keran yang mengalir, atau lap tisu basah/kering.

Para peneliti menemukan bahwa hasilnya sedikit berbeda berdasarkan jenis produksinya. Misalnya, merendam dalam air sebelum dibilas secara signifikan mengurangi bakteri pada apel, tomat, dan selada, tetapi tidak pada brokoli.

Selain itu, kadar bakteri pada permukaan selada setelah direndam dalam larutan lemon atau cuka tidak berbeda nyata dengan bakteri pada selada yang direndam dalam air keran dingin. Namun, secara keseluruhan, para ilmuwan menentukan bahwa, sebelum dikonsumsi, pendekatan terbaik adalah mencuci produk dengan air dingin yang mengalir, dan menggosok atau menyikat jika memungkinkan.

Selain mencuci buah dan sayur sebelum dikonsumsi, ada hal penting lain untuk menjaga keamanan untuk dikonsumsi. Pertama, pilih produk yang tidak memar atau rusak. Selain itu, jauhkan buah-buahan dan sayuran dari makanan seperti daging mentah, unggas, dan makanan laut, baik di eranjang belanja maupun saat menyimpannya di rumah.

Saat menyiapkan makanan, pastikan untuk menggunakan talenan terpisah untuk produk mentah, dan jangan pernah meletakkan salad atau produk segar yang dipotong di atas piring atau permukaan yang sebelumnya menampung daging mentah, unggas, makanan laut, atau telur. Terakhir, simpan buah dan sayuran segar yang sudah dipotong sebelumnya dan sangat mudah rusak (seperti beri, melon, dan selada) di lemari es, dan pastikan suhu disetel pada 4°C atau lebih rendah. Jika Anda tidak yakin apakah suatu barang harus disimpan di lemari es untuk menjaga kualitasnya, tanyakan pada toko kelontong atau petani.

Jika ini sudah Anda terapkan maka selamat menikmati dan jadikan rutinitas untuk mengonsumsi buah dan sayur segar.

Infografis Awas Lonjakan Covid-19 Libur Lebaran

Infografis Awas Lonjakan Covid-19 Libur Lebaran
Infografis Awas Lonjakan Covid-19 Libur Lebaran (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya