Liputan6.com, Jakarta Ada risiko bila wanita terlalu lama menahan buang air kecil atau kencing seperti disampaikan Lauren Streicher, M.D.
"Seseorang seharusnya buang air kecil setiap empat hingga enam jam. Jika kamu terbiasa menahan kencing terlalu lama, maka akan ada dampaknya," jelas Streicher.
Baca Juga
Dampak pertama yang jelas bakal terjadi adalah kamu bakal kelepasan mengeluarkannya. "Ketika kandung kemih kamu semakin penuh, maka semakin besar peluang kamu tak dapat ke kamar mandi secara tepat waktu," ujar Streicher.
Advertisement
Hasil lain yang dapat muncul adalah otot panggul yang dapat melemah dan berujung kehilangan kontrol pada fungsi kandung kemih.
"Otot panggul berperan dalam mengatur serta membantu baik dalam mengeluarkan kencing atau menahannya," ungkap Streicher.
"Namun jika kamu terus menerus menahan kencing, akibatnya kamu bakal mengalami disfungsi pada otot panggul-mu," sambungnya.
Ketika menahan kencing terlalu lama maka akan muncul rasa sakit dan bahkan jika terus menerus terjadi maka rasa ini dapat berlanjut pada perut bagian bawah.
Seberapa Lama Bisa Menahan?
Â
Konsekuensi akhir dari kebiasaan menahan kencing ini adalah kandung kemih yang menjadi renggang. Jika hal ini terjadi, maka tubuh mulai kehilangan petunjuk kapan kandung kemih harus dikosongkan sehingga dapat berakibat pada seringnya kelepasan buang air.
Walau begitu, Streicher juga menyebut bahwa kamu tidak harus tergesa-gesa jika mulai merasa ingin buang air.
"Kamu tidak harus langsung buang air setelah merasa kebelet. Penanda paling penting yang harus dikenali adalah jangan sampai kamu menahannya hingga tak nyaman. Jika sudah merasa tak nyaman, artinya kamu sudah menahannya terlalu lama," tandasnya.
Â
Penulis:Rizky Wahyu/Merdeka.com
Advertisement