WHO: Saat Ini Varian Delta COVID-19 Paling Menular Dibandingkan Lainnya

WHO mengatakan bahwa varian Delta merupakan yang paling cepat menular di antara varian COVID-19 lainnya

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 29 Jun 2021, 06:00 WIB
Diterbitkan 29 Jun 2021, 06:00 WIB
WHO Umumkan Virus Corona Pandemi Global
Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus (kanan) berbicara dalam konferensi pers di Jenewa, 11 Maret 2020. WHO menyatakan wabah COVID-19 dapat dikategorikan sebagai "pandemi" karena virus tersebut telah menyebar semakin luas ke seluruh dunia. (Xinhua/Chen Junxia)

Saksikan Juga Video Menarik Berikut Ini


Mencegah Penularan

World Health Organization (WHO) mengakui adanya kekhawatiran masyarakat dunia mengenai penularan varian Delta dari COVID-19. Badan kesehatan PBB itu mengakui, kekhawatiran tersebut juga mereka rasakan.

"Delta adalah yang paling menular dari varian yang diidentifikasi sejauh ini," kata Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus dalam konferensi pers pada Jumat pekan lalu, ditulis Selasa (29/6/2021).

Tedros mengatakan, varian Delta telah diidentifikasi di setidaknya 85 negara, serta menyebar cepat di antara populasi yang tidak divaksinasi.

Menurut Tedros, saat beberapa negara melonggarkan langkah-langkah kesehatan dan sosial masyarakat, mulai terlihat ada peningkatan penularan di seluruh dunia.

Apabila semakin banyak kasus COVID-19, maka akan ada lebih banyak rawat inap, semakin terbebaninya petugas dan sistem kesehatan, yang juga meningkatkan risiko kematian.


Gunakan Semua Alat yang Dimiliki

Tedros kembali mengatakan bahwa varian baru dari SARS-CoV-2 sudah diperkirakan dan akan terus dilaporkan.

"Itulah yang dilakukan virus, mereka berevolusi, tetapi kita bisa mencegah munculnya varian dengan mencegah penularan," kata ahli kesehatan masyarakat asal Ethiopia tersebut.

"Ini cukup sederhana: lebih banyak transmisi, lebih banyak varian. Lebih sedikit transmisi, lebih sedikit varian."

Angka COVID-19 di Tanah Air Tembus Setengah Juta Kasus
Tenaga kesehatan mengenakan alat pelindung diri (APD) lengkap di zona merah Rumah Sakit Darurat (RSD) Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta, Senin (23/11/2020). Total kasus konfirmasi COVID-19 di Indonesia hari ini mencapai angka 502.110 usai penambahan harian sebanyak 4.442. (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)

Selain itu, Tedros mengatakan bahwa kemunculan varian Delta mendesak semua pihak untuk menggunakan alat yang dimiliki, demi mencegah penularan penyakit.

"Penggunaan langkah kesehatan masyarakat dan tindakan sosial yang disesuaikan dan konsisten, dikombinasikan dengan vaksinasi yang adil," katanya.

Tedros pun menegaskan bahwa WHO sudah menyatakan bahwa selama setahun, vaksin harus didistribusikan secara adil, demi melindungi tenaga kesehatan dan kelompok yang paling rentan.


Infografis Covid-19 Varian Delta India Hantui Indonesia

Infografis Covid-19 Varian Delta India Hantui Indonesia
Infografis Covid-19 Varian Delta India Hantui Indonesia (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya