Saksikan Juga Video Menarik Berikut Ini
Mencegah Penularan
World Health Organization (WHO) mengakui adanya kekhawatiran masyarakat dunia mengenai penularan varian Delta dari COVID-19. Badan kesehatan PBB itu mengakui, kekhawatiran tersebut juga mereka rasakan.
"Delta adalah yang paling menular dari varian yang diidentifikasi sejauh ini," kata Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus dalam konferensi pers pada Jumat pekan lalu, ditulis Selasa (29/6/2021).
Tedros mengatakan, varian Delta telah diidentifikasi di setidaknya 85 negara, serta menyebar cepat di antara populasi yang tidak divaksinasi.
Menurut Tedros, saat beberapa negara melonggarkan langkah-langkah kesehatan dan sosial masyarakat, mulai terlihat ada peningkatan penularan di seluruh dunia.
Apabila semakin banyak kasus COVID-19, maka akan ada lebih banyak rawat inap, semakin terbebaninya petugas dan sistem kesehatan, yang juga meningkatkan risiko kematian.
Advertisement
Gunakan Semua Alat yang Dimiliki
Tedros kembali mengatakan bahwa varian baru dari SARS-CoV-2 sudah diperkirakan dan akan terus dilaporkan.
"Itulah yang dilakukan virus, mereka berevolusi, tetapi kita bisa mencegah munculnya varian dengan mencegah penularan," kata ahli kesehatan masyarakat asal Ethiopia tersebut.
"Ini cukup sederhana: lebih banyak transmisi, lebih banyak varian. Lebih sedikit transmisi, lebih sedikit varian."
Selain itu, Tedros mengatakan bahwa kemunculan varian Delta mendesak semua pihak untuk menggunakan alat yang dimiliki, demi mencegah penularan penyakit.
"Penggunaan langkah kesehatan masyarakat dan tindakan sosial yang disesuaikan dan konsisten, dikombinasikan dengan vaksinasi yang adil," katanya.
Tedros pun menegaskan bahwa WHO sudah menyatakan bahwa selama setahun, vaksin harus didistribusikan secara adil, demi melindungi tenaga kesehatan dan kelompok yang paling rentan.
Infografis Covid-19 Varian Delta India Hantui Indonesia
Advertisement