Liputan6.com, Jakarta Sebuah laporan terbaru yang dirilis oleh World Health Organization (WHO) menyatakan bahwa bunuh diri masih menjadi salah satu penyebab utama dari kematian di seluruh dunia.
Dalam laporan di "Suicide worldwide 2019" itu, setiap tahunnya, lebih banyak orang meninggal karena bunuh diri dibandingkan HIV, malaria, kanker payudara, atau perang dan pembunuhan.
Baca Juga
Tahun 2019, lebih dari 700 ribu orang meninggal karena bunuh diri. Angka ini berarti satu dari setiap 100 kematian.
Advertisement
"Kita tidak bisa dan tidak boleh mengabaikan bunuh diri," kata Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus, seperti dilansir dari laman resminya pada Selasa (22/6/2021).
Menurut Tedros, setiap nyawa yang hilang dalam sebuah kejadian bunuh diri adalah tragedi.
"Perhatian kita mencegah bunuh diri bahkan lebih penting sekarang, usai berbulan-bulan hidup dengan pandemi COVID-19, banyak faktor risiko untuk bunuh diri: kehilangan pekerjaan, tekanan keuangan dan isolasi sosial, masih sangat banyak."
Simak Juga Video Menarik Berikut Ini
Angka Bervariasi di Tiap Wilayah WHO
WHO menyatakan, di antara orang berusia 15 sampai 29 tahun, bunuh diri menjadi penyebab kematian keempat setelah kecelakaan di jalanan, tuberkulosis, dan kekerasan personal.
Selain itu, angkanya pun bervariasi tiap negara, wilayah, atau antara pria dan wanita.
Pria lebih dari dua kali lipat lebih banyak yang meninggal karena bunuh diri dibandingkan wanita. Angkanya adalah 12,6 per 100 ribu laki-laki dibandingkan dengan 5,4 per 100 ribu perempuan.
Tingkat bunuh diri di antara laki-laki umumnya lebih tinggi di negara-negara berpenghasilan tinggi (16,5 per 100 ribu). Untuk wanita, tingkat bunuh diri tertinggi ditemukan di negara berpenghasilan menengah ke bawah (7,1 per ribu).
Tingkat bunuh diri di wilayah WHO Afrika (11,2 per 100 ribu), Eropa (10,5 per 100 ribu) dan Asia Tenggara (10,2 per 100 ribu) lebih tinggi dari rata-rata global yaitu 9,0 per ribu di 2019. Tingkat berada di Mediterania Timur (6,4 per ribu).
Secara global, tingkat bunuh diri menurun. Namun di wilayah Amerika angkanya naik.
Advertisement
Pendekatan LIVE LIFE
Sebagai upaya percepatan signifikan dalam mengurangi angka bunuh diri, serta memenuhi target memangkas sepertiga dari tingkat bunuh diri global di 2030, ada empat strategi pendekatan LIVE LIFE yang dirilis oleh WHO.
- Pembatasan akses ke sarana bunuh diri seperti senjata api dan pestisida
- Pelaporan yang bertanggung jawab oleh media
- Dukungan bagi remaja
- Identifikasi dini, penilaian, manajemen, dan tindak lanjut dari siapa pun yang terpengaruh oleh pemikiran dan perilaku bunuh diri
Infografis 4 Tips Jaga Kesehatan Mental Saat Pandemi Covid-19
Advertisement