Liputan6.com, Jakarta Bulan madu biasanya menjadi salah satu fase yang paling ditunggu-tunggu dalam pernikahan. Hubungan juga dianggap sedang hangat-hangatnya pada fase tersebut. Namun ternyata, gairah seks yang menurun setelah bulan madu menjadi sesuatu yang kerap kali terjadi.
“Tidak perlu langsung panik. Tingkat hasrat seksual seseorang berfluktuasi sepanjang hidup dan memiliki gairah seks yang pasang surut adalah sesuatu yang normal,” ucap Dr. Jess O’Reilly seperti dikutip Elite Daily, Selasa (20/7/2021).
Baca Juga
Penurunan gairah seks tidak selalu menjadi indikasi atas suatu masalah. Penyebabnya bisa terjadi karena banyak alasan.
Advertisement
“Seseorang ingin berhenti berhubungan seks karena berbagai alasan. Kadang-kadang, salah satu masalah utamanya ada di tempat kerja, yang akhirnya berkontribusi pada kurangnya minat dalam berhubungan seks,” ucap psikolog klinis, Dr. Carly Marie Manly.
Jadi, langkah apa yang harus diambil?
1. Mengomunikasikan dorongan seks satu sama lain
Komunikasi dianggap sebagai kunci untuk menyikapi hal ini. Anda mungkin menemukan perspektif lain yang berbeda dengan perspektif pasangan Anda.
“Jangan melontarkan kalimat tuduhan atau menuntut. Bicarakan alasan mengapa pasangan Anda tidak ingin melakukan hubungan seks dan bagaimana perasaan Anda mengenai hal tersebut,” ucap Dr. O’Reilly.
Kurangnya keintiman seksual dapat memicu perasaan tidak nyaman seperti munculnya rasa penolakan dan kesedihan. Maka penting untuk merenungkan situasi secara keseluruhan dan bersikap objektif.
Simak juga video berikut
2. Ubah Gaya Hidup
Ketika Anda dan pasangan telah mengomunikasikan penyebabnya, penting untuk mengetahui langkah apa yang harus dilakukan setelahnya. Buatlah perubahan untuk mengatasi masalah yang mempengaruhi kehidupan seksual Anda.
“Jika pekerjaan menjadi hal yang membuat pasangan Anda stres, maka penting untuk membuat batasan seperti mematikan ponsel, memiliki quality time tanpa gangguan di malam hari, dan tidur lebih awal untuk meningkatkan keintiman secara emosional dan fisik,” ucap Dr. Manly.
Dr. Manly mengungkapkan, penting untuk memiliki kesabaran dan jangan berharap masalah tersebut segera teratasi. Ingatlah bahwa gairah seks yang naik dan turun merupakan suatu hal yang wajar.
3. Konsultasi dengan terapis seks
Tidak semua hal dapat diselesaikan dengan komunikasi dan perubahan gaya hidup. Terkadang, menggunakan bantuan profesional bisa dijadikan pilihan.
“Yang paling penting adalah keterbukaan terhadap apapun yang diungkapkan oleh pasangan Anda selama proses ini. Cobalah untuk tidak membuat pasangan bersikap defensif atau merasa buruk,” jelas Dr. Manly.
Dr. O’Reilly menambahkan, hubungan tidak semerta-merta harus berakhir apabila pasangan tidak ingin melakukan hubungan seks. Anda bisa mencoba cara lain untuk menimbulkan kasih sayang dan koneksi dengan pasangan.
“Jadi carilah cara lain untuk terhubung secara fisik, intim, dan emosional sehingga Anda memiliki dasar untuk membangun hubungan seksual,” tutup Dr. O’Reilly.
Penulis: Diviya Agatha
Advertisement