Liputan6.com, London - Pemerintah Inggris mengumumkan rencana untuk melarang peralatan plastik sekali pakai di Inggris sebagai bagian dari RUU Lingkungan yang bertujuan untuk mengatasi polusi plastik.
RUU tersebut, yang telah mendapatkan amandemen baru sejak disahkan terakhir melalui Parlemen pada bulan Mei, bertujuan untuk 'membersihkan udara negara, memulihkan habitat alami dan meningkatkan keanekaragaman hayati". Para menteri mengatakan langkah itu akan membantu mengurangi sampah dan mengurangi jumlah sampah plastik di lautan.
Baca Juga
Mengutip New York Post, pada Kamis (2/9/2021), salah satu ketentuannya adalah mengurangi sampah dan mengurangi sampah plastik dengan menghilangkan penggunaan garpu, pisau, dan sendok plastik sekali pakai – sebuah langkah yang menurut para aktivis lingkungan tidak cukup.
Advertisement
“Kami membutuhkan pemerintah untuk melangkah lebih jauh, kami menghadapi krisis plastik dan kami perlu mematikan keran,” kata Jo Morely dari kelompok kampanye City to Sea. “Kita benar-benar menghadapi krisis lingkungan, lautan kita penuh dengan plastik dan mereka membunuh kehidupan laut, mereka merusak ekosistem kita dan mereka benar-benar mengancam kesehatan manusia.”
Polusi plastik
Para menteri juga berharap untuk memperkenalkan langkah - langkah di bawah RUU Lingkungan untuk mengatasi polusi plastik - seperti skema pengembalian deposit pada botol plastik untuk mendorong daur ulang dan pajak kemasan plastik - tetapi rencana baru ini akan menjadi alat tambahan.
RUU Lingkungan sedang melalui Parlemen dan belum menjadi undang-undang.Konsultasi proposal skema pengembalian deposito untuk Inggris, Wales dan Irlandia Utara selesai pada bulan Juni.
Rata-rata, setiap orang di Inggris menggunakan 18 piring plastik sekali pakai dan 37 peralatan makan sekali pakai setiap tahun, kata pemerintah.
"Kami membutuhkan pemerintah untuk mengambil pendekatan menyeluruh untuk mengatakan bahwa apa yang akan kami lakukan adalah mengakhiri semua polusi plastik dan apa yang akan kami lakukan adalah secara drastis mengurangi jumlah semua produk sekali pakai, bukan hanya garpu. diikuti oleh sendok diikuti dengan cangkir," kata Morely.
Advertisement
Kerusakan lingkungan
Lebih dari satu juta burung dan lebih dari 100.000 mamalia laut dan kura-kura mati setiap tahun karena memakan sampah plastik atau terjerat di dalamnya, menurut Sky News.
"Kita semua telah melihat kerusakan yang dilakukan plastik terhadap lingkungan kita," kata Sekretaris Lingkungan George Eustice. "Benar bahwa kami menerapkan langkah-langkah yang akan mengatasi plastik yang berserakan sembarangan di taman dan ruang hijau kami dan hanyut di pantai."
"Rencana ini akan membantu kita menghilangkan penggunaan plastik yang tidak perlu yang merusak lingkungan alam kita."
Reporter: Lianna Leticia
Infografis Indonesia Sumbang Sampah Plastik Terbesar Kedua Sejagat
Advertisement