Mengenal Lebih Jauh 3 Jenis Bisul dan Cara Mengobatinya

Terdapat berbagai jenis bisul yang berkembang pada tubuh manusia

oleh Liputan6.com diperbarui 23 Sep 2021, 12:00 WIB
Diterbitkan 23 Sep 2021, 12:00 WIB
Kenapa Penderita Diabetes Sering Bisulan?
Kenapa Penderita Diabetes Sering Bisulan?

Liputan6.com, Jakarta - Ada banyak penyakit kulit yang biasanya setelah diobati akan dapat meninggalkan bekas luka pada si penderitanya. Salah satunya adalah penyakit bisul.

Bisul---jenis penyakit yang timbul sebab adanya benjolan pada kulit yang berwarna kemerahan dan berisi nanah---umumnya akan terasa nyeri dan berdenyut sehingga pada gilirannya dalam tahapan penyembuhan, penyakit ini akan meninggalkan rasa gatal yang cukup mengganggu bila tidak digaruk.

Akan tetapi selain jenis bisul yang timbul dibagian kulit dan disebabkan oleh jenis bakteri yang sama, bisul juga memiliki banyak jenis yang berkembang pada tubuh manusia.

Melansir WebMD, berikut ini adalah beberapa jenis bisul yang menyerang tubuh.

Furunkel

Jenis bisul yang pertama adalah bisul jenis furunkel. Penyakit kulit jenis ini adalah merupakan hasil dari infeksi bakteri atau jamur yang menyerang bagian folikel rambut pada kulit. Bagian folikel rambut mendapatkan infeksi dari bakteri yang kemudian kondisi ini menyebabkan bagian kulit sekitarannya meradang atau mengalami inflamasi.

Pada penyakit furunkel kondisi ini akan menyebabkan bagian bisul menjadi kemerahan dan apabila diraba akan terasa hangat karena bagian kulit menjadi membengkak dan kemerahan. Selain itu, timbul pula benjolan yang tidak terlalu menonjol seperti pada bisul yang umum.

Akan tetapi pada kondisi ini rasa nyeri yang disebabkan bisa sangat menyiksa, bahkan pada gilirannya si penderita akan merasakan demam.

 

Jerawat Batu (Jerawat Kista)

Sebagian dari Anda mungkin kurang mengetahui bahwa ternyata jerawat batu termasuk kedalam salah satu jenis bisul. Ini termasuk kedalam jenis bisul yang paling umum terjadi pada remaja dan orang dewasa.

Proses pembentukan jerawat yang muncul dalam wajah terjadi ketika ada saluran minyak di bagian bawah kulit yang mengalami sumbatan atau terkena dengan infeksi. Kemudian jaringan di sekitar kulit akan mendapatkan perubahan secara langsung.

Jerawat batu biasanya akan menekan bagian jaringan kulit hingga kebagian dalam. Kondisi ini umumnya akan dapat menyebabkan infeksi akibat bakteri yang menyerang sudah terlanjur masuk hingga kebagian dalam lapisan kulit.

 

Kista Pilondial

Jenis bisul ini adalah bisul yang umumnya muncul dibagian pantat atau lipatan sekitarnya. Kondisi ini umumnya dipicu oleh terbentuknya folikel rambut yang amat kecil sehingga dapa menyebabkan infeksi yang terjadi dibagian dalam.

Kondisi ini akan dapat menimbulkan perasaan tidak nyaman terhadap si penderita, terutama pada saat mereka hendak duduk. Bahkan pada saat terjadi peradangan, si penderita akan mungkin merasakan kesekitan sepanjang waktu.

Cara Menangani Bisul

Saat muncul bisul, jangan coba memecahkan bisul itu secara sengaja. Proses ini akan memperparah infeksi sekaligus menyebarkan bakteri. Anda dianjurkan untuk menunggu hingga bisul tersebut pecah dengan sendirinya.

Jika bisul tersebut berukuran kecil, berjumlah satu, dan tidak disertai dengan penyakit lain biasanya bisa diatasi sendiri di rumah. Beberapa cara sederhana yang bisa dilakukan untuk mengobati bisul adalah:

1. Mengompres bisul dengan air hangat 3 kali sehari guna mengurangi rasa sakit sekaligus mendorong nanah untuk berkumpul di puncak benjolan

2. Membersihkan bisul yang pecah dengan kain kasa steril dan sabun anti-bakteri, lalu menutup bisul dengan kain kasa sterilMengganti perban sesering mungkin, misalnya 2–3 kali sehari

3. Mencuci tangan dengan air dan sabun sebelum dan sesudah mengobati bisul

Namun, jika bisul tumbuh berkelompok dan membentuk karbunkel, tidak kunjung sembuh setelah penanganan mandiri, atau Anda memiliki sistem imun yang lemah, Anda perlu mendapatkan penanganan dari dokter. Pada beberapa kondisi, dokter atau dokter bedah akan menyarankan operasi untuk mengeluarkan nanah.

Selain itu, dokter juga mungkin akan memberikan antibiotik untuk mengatasi infeksi. Perlu diingat, penggunaan antibiotik harus sesuai dengan resep dokter. Jangan mengganti, mengurangi dosis, atau menghentikan penggunaan antibiotik sebelum waktunya meskipun keluhan sudah berkurang.

 

Reporter: Lianna Leticia

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya