Liputan6.com, Jakarta - Tak hanya di area wajah, jerawat pun bisa muncul pada area yang tak terduga seperti bokong atau yang juga dikenal dengan sebutan buttne (butt acne). Ternyata, jenis jerawat pada area bokong juga berbeda lho dengan jerawat yang muncul pada wajah.
"Jerawat pada bokong biasanya bukan jerawat sebenarnya, melainkan folikulitis, yang merupakan infeksi ringan pada folikel rambut yang menyebabkan munculnya benjolan merah dan jerawat bernanah," ujar Joshua Zeichner, direktur peneliti kosmetik dan klinis bidang dermatologi di Mount Sinai dikutip Women's Health, Minggu (7/11/21).
Baca Juga
Lalu, apa kira-kira yang menjadi penyebab atau pemicu buttne? Berikut penjelasannya.
Advertisement
1. Hormon
"Ada komponen hormonal yang berperan dalam buttne. Walaupun ada beberapa faktor lainnya yang dapat memperburuk kondisinya, tapi hormon masih memainkan peran utama," ujar dokter kulit, Heather Woolery-Lloyd.
Perubahan hormon seperti yang muncul saat menstruasi dapat membuat lapisan folikel lebih lengket dan pori-pori tersumbat, yang akhirnya memicu munculnya jerawat. Hormon androgen dinilai menjadi hormon yang paling berperan dalam hal ini.
2. Pakaian basah, berkeringat, dan ketat
Keringat dapat mengering di pori-pori, membuat kotoran dan debu terjebak di dalamnya dan akhirnya memicu munculnya jerawat. Sehingga, mengganti pakaian secepatnya saat sedang berkeringat dan mandi dinilai dapat membantu.
Anda pun bisa membasuh keringat untuk menghilangkan bakteri jika tidak memiliki waktu yang cukup untuk mandi. Tak hanya itu, pakaian yang ketat pun juga dapat mempengaruhi munculnya jerawat.
Pakaian ketat tidak hanya menyebabkan gesekan pada kulit, tetapi juga menjebak keringat dan minyak, membuatnya menjadi lebih mungkin untuk memblokir folikel rambut tersebut.
3. Terlalu banyak duduk
"Folikulitis sering disebabkan oleh gesekan atau iritasi. Nah, terlalu banyak duduk bisa memperburuk kondisinya karena ada tekanan. Jika pekerjaan Anda membutuhkan banyak waktu untuk duduk, usahakan luangkan waktu untuk lebih banyak berdiri," ujar dokter kulit, Mona Gohara MD.
4. Tidak rutin mengganti celana dalam
Pakaian dalam yang sudah digunakan berjam-jam dapat membuat kotoran, keringat, dan minyak penyebab jerawat menjadi lebih mudah muncul. Terkait hal ini, mengganti pakaian dalam secara rutin setiap harinya tentu akan membantu.
Lalu, apa yang harus dilakukan selanjutnya?
Tak hanya dengan menghindari beberapa hal yang menjadi pemicunya, masih ada beberapa hal yang bisa dicoba untuk menghilangkan atau mengatasi jerawat pada pantat. Berikut diantaranya.
1. Menggunakan sabun antibakteri.
2. Segera mandi setelah berolahraga atau banyak berkeringat.
3. Menggunakan produk yang mengandung benzoil peroksida, bahan efektif yang terkenal untuk mengobati jerawat dan folikulitis karena memiliki kemampuan untuk melawan bakteri.
4. Pakai lotion yang bisa menghidrasi dan sesuai dengan pH kulit.
5. Bersihkan pori-pori dengan produk yang mengandung asam salisilat. Cara ini dapat membantu menghilangkan minyak berlebih dan mengelupas sel-sel kulit mati sehingga tidak terperangkap pada pori-pori dan folikel.
6. Mencerahkan dengan asam glikolat atau asam azelaic. Asam glikolat melawan jerawat dengan membantu kulit melepaskan sel-sel kulit mati dan minyak berlebih yang menyumbat pori-pori, sementara asam azelaic membunuh bakteri penyebab jerawat.
"Keduanya (asam glikolat dan azelaic memiliki manfaat mencerahkan bintik hitam, yang mungkin muncul setelah jerawat atau folikulitis hilang," ujar Joshua.
Namun, jika keenam hal tersebut tidak berhasil dilakukan, Heather menyarankan untuk berkonsultasi dengan dokter kulit. Dokter pun mungkin akan menyarankan penggunaan bahan lainnya yang lebih efektif dan penggunaan antibiotik.
Advertisement