Liputan6.com, Jakarta Kabar Indonesia telah keluar dari krisis pandemi COVID-19 tengah dipertanyakan. Sebagaimana yang disampaikan Ketua Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI), Adib Khumaidi.
“Kita sudah keluar dari krisis. Mudah-mudahan kita tidak kembali kepada krisis. Ini kan kita harus siapkan adalah adaptive recovery dengan resiliensi dari sistem kesehatan,” kata Adib dalam acara Sarasehan Nasional di kanal Youtube ILUNI FKUI belum lama ini.
Baca Juga
Menanggapi hal ini, epidemiolog dari Griffith University, Australia, Dicky Budiman mengatakan bahwa situasi memang sudah membaik, tapi terkait keluar dari krisis COVID-19 sayangnya belum.
Advertisement
“Situasi membaik iya, tapi kalau sudah benar aman atau keluar dari krisis COVID sayang saya harus jujur bicara, belum,” katanya kepada Health Liputan6.com melalui pesan teks pada Senin, 13 Desember 2021.
Simak Video Berikut Ini
Bagaimana dengan Negara Lain?
Dicky menambahkan bahwa belum ada negara yang sudah dapat mengklaim keluar dari krisis COVID-19.
“Belum ada negara yang sudah bisa mengklaim keluar dari krisis COVID-19, apalagi Indonesia yang dengan cakupan 3T (testing, treatment, tracing) yang rendah dan surveilans genomic yang lemah.”
Sejauh ini, Indonesia masih ada dalam level transmisi kategori penularan komunitas. Artinya, transmisi yang paling buruk dan belum terkendali.
“Jadi, yang dimaksud keluar dari krisis itu adalah krisis Delta kemarin. Kalau itu benar kita sudah lewati. Ketua IDI (Adib) ini mengatakan bahwa ya kita mengalami mengalami guncangan di fasilitas kesehatan, betul, tapi kalau Indonesia keluar dari krisis pandemi secara umum, belum," Dicky menambahkan.
Advertisement
Indikator Suatu Negara Keluar dari Krisis
Dijelaskannya bahwa indikator suatu negara dapat keluar dari krisis pandemi COVID-19 salah satunya ketika status pandemi dicabut. Pencabutan status pandemi baru bisa dilakukan jika 70 persen populasi di mayoritas negara sudah tervaksinasi dosis lengkap.
“Ini akan membuat kriteria pertama terpenuhi. Indikator kedua adalah jika kasus infeksinya rata-rata sudah masuk kategori terkendali atau satu per 100 ribu," katanya.
Indikator ini juga termasuk angka positivity rate, angka reproduksi yang semuanya di bawah satu.
“Jadi kalau melihat ini (situasi sekarang) ya belum (keluar dari krisis) lah. Dalam prediksi saya paling cepat triwulan terakhir 2022," pungkas Dicky.
Infografis 6 Cara Efektif Hadapi Potensi Penularan COVID-19 Varian Omicron
Advertisement