Liputan6.com, Jakarta Dalam rangka menghadapi lonjakan kendaraan selama libur Natal dan Tahun Baru (Nataru), Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Laut (Ditjen Hubla) telah menyiapkan skenario operasional untuk mengelola arus penyeberangan Merak-Bakauheni. Langkah ini bertujuan untuk memastikan kelancaran dan keamanan layanan transportasi laut selama periode sibuk ini.
Dirjen Perhubungan Laut, Capt. Antoni Arif Priadi, menjelaskan bahwa skenario operasional telah dirancang berdasarkan kondisi kepadatan parkiran buffer zone di ASDP Merak dan tingkat antrian kendaraan.
Advertisement
Baca Juga
"Kami telah menyiapkan tiga skenario yang fleksibel untuk merespons situasi di lapangan. Langkah ini diharapkan dapat meminimalisir waktu tunggu dan meningkatkan kenyamanan pengguna jasa angkutan laut," ujar Capt. Antoni, Sabtu (21/12/2024).
Advertisement
Tiga Skenario Operasional Penyeberangan Merak-Bakauheni
Skenario 1 (Zona Hijau): Kapasitas Normal
- Buffer zone ASDP Merak masih mampu menampung kendaraan.
- 28 kapal dioperasikan secara normal.
- Penambahan kapal akan dipertimbangkan jika dibutuhkan.
Skenario 2 (Zona Kuning): Buffer Zone Penuh, Antrian Mulai Terjadi
- Buffer zone penuh dan terjadi antrian kendaraan di luar pelabuhan.
- Sistem delay traffic diberlakukan di Jalan Tol pada Km 68.
- Kendaraan berat, seperti truk besar, dialihkan ke Pelabuhan Bandar Bakau Jaya (BBJ) atau buffer area PT IKPP.
- Jumlah kapal ditambah menjadi 31 unit.
Skenario 3 (Zona Merah): Antrian Kendaraan Signifikan
- Buffer zone penuh dengan antrian kendaraan yang signifikan di luar pelabuhan.
- Sistem delay traffic diberlakukan di Jalan Tol pada Km 68 dan Km 43.
- Kendaraan berat dialihkan ke Pelabuhan BBJ, sementara roda dua dan sebagian roda empat dialihkan ke Pelabuhan Ciwandan.
- Jumlah kapal ditambah menjadi 33 unit.
- Sistem “tiba-bongkar-berangkat” diterapkan di Pelabuhan Bakauheni untuk mempercepat arus kendaraan.
Koordinasi dan Komitmen Pelayanan
Dalam semua skenario tersebut, Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Banten akan bertindak sebagai koordinator di wilayah Merak.
Koordinasi dilakukan dengan Korlantas dan pemangku kepentingan lainnya, berdasarkan hasil rapat koordinasi yang telah dilaksanakan sebelumnya.
"Kami berkomitmen memberikan pelayanan yang aman, nyaman, dan efisien kepada masyarakat selama masa Nataru," tegas Capt. Antoni.
Langkah antisipasi ini diharapkan dapat mengurangi dampak kepadatan lalu lintas serta memberikan pengalaman terbaik bagi masyarakat yang memanfaatkan transportasi laut.
Advertisement
Sinergi Semua Pihak
Capt. Antoni juga menekankan pentingnya kerja sama semua pihak, mulai dari operator pelabuhan hingga instansi terkait.
Dengan sinergi ini, diharapkan arus kendaraan dapat dikelola dengan baik sehingga pelayanan kepada pengguna jasa tetap optimal.
"Kami mengajak semua pihak untuk bekerja sama demi kelancaran operasional selama masa liburan. Bersama, kita wujudkan transportasi penyeberangan yang lancar dan aman," pungkasnya.